Nakita.id - Anak takut ke dokter gigi menjadi salah satu masalah yang dialami para orang tua.
Padahal perawatan gigi ke dokter penting sekali dilakukan sejak dini.
Hal ini supaya kesehatan gigi dan mulut anak tetap terjaga.
Namun, sayangnya banyak orang tua yang membawa anak ke dokter gigi saat anak sedang sakit gigi saja.
Hal ini karena banyak anak takut ke dokter gigi sehingga mereka merasa tidak nyaman disana.
Kita pun sering melihat anak menangis dan tantrum saat periksa gigi di klinik dokter gigi.
Seni Septiani Sanusi, S.Psi., Psikolog, dari Pusat Konsultasi Psikologi RamaniYa menjelaskan kemungkinan penyebabnya kenapa anak takut ke dokter gigi.
Hal ini bisa juga disebabkan oleh pengalaman anak sebelumnya dengan dokter atau rumah sakit.
"Saat melihat orang dengan baju putih-putih anak merasa enggak nyaman," kata Seni dalam wawnacara eksklusif bersama Nakita.id, Selasa (9/8/2022).
"Akhirnya terbentuk pemahaman kalau tempat ini pasti enggak menyenangkan buat saya," lanjutnya.
Seni memaparkan mungkin dulu anak pernah bertemu dengan dokter, misalnya saat disuntik vaksin saat imunisasi.
"Persepsi itu sudah terlanjur terbentuk bahwa dokter akan men-treat saya dan itu sakit," ujarnya.
Seni kemudian menjelaskan perasaan takut yang dialami seseorang itu seperti apa.
Kenapa anak bisa mengenal rasa takut saat pergi ke dokter gigi?
"Awalnya sebetulnya anak enggak tahu kalau itu perasaan takut, dia tahunya rasa tidak nyaman," kata Seni.
"Kalau anak enggak nyaman, jantungnya berdetak cepat, berdebar-debar, bulu kuduknya berdiri, sama seperti orang dewasa," lanjutnya.
Lantas apa yang membuat anak jadi tidak nyaman dan merasakan ketakutan tersebut?
"Ada penekanan-penekanan di peristiwa tertentu yang membuatnya ingin menghindar," kata Seni.
"Awalnya pernerjemahannya tidak nyaman, kemudian ada rasa terancam, tapi dia belum bisa menamakan kalau itu perasaan takut," jelasnya.
"Yang menamakan takut itu justru adalah orang dewasa," kata dia.
Kita tahu banyak orang tua yang suka menakut-nakuti anak dengan dokter gigi saat anak malas sikat gigi.
Oleh karenanya, orang tua harus pintar-pintar membujuk anak supaya mau sikat gigi.
Hal ini juga akan membantunya supaya nanti tidak takut ke dokter gigi lagi.
"Anak itu harus dikenalkan pada setiap jengkal tubuhnya, misalnya mulut dan gigi" kata Seni.
"Awalnya sikat gigi mungkin tidak nyaman tapi perlu kita biasakan, kenalkan sensitifitas di daerah mulut," lanjutnya.
Moms, bisa mengenalkan anak pada bagian-bagian mulut seperti gigi, gusi, lidah dan lainnya.
Kemudian jelaskan dan contohkan seperti apa proses menyikat, kumur-kumur, dan lainnya.
"Dari situ biasanya anak nanti tidak terlalu resisten lagi saat melihat sikat gigi," kata Seni.
"Kalau misalnya buka mulut saja susah untuk sikat gigi, maka susah saat dibujuk ke dokter gigi," lanjutnya.
Oleh karena itu, penting bagi Moms mengenalkan kebiasaan menyikat gigi dan pergi ke dokter gigi sejak anak kecil.
Dengan begitu anak tidak akan takut ke dokter gigi lagi.
Selain itu, ia juga jadi lebih paham pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR