Nakita.id – Melihat bayi tertidur memang menggemaskan ya Moms.
Rasanya sangat tak tega jika Moms membangunkan Si Kecil yang tengah tertidur pulas.
Ketika baru lahir, bayi memang menghabiskan waktunya untuk tidur.
Bayi akan tidur sebanyak 14-17 dalam sehari.
Waktu tidur yang lama pada bayi kerap membuat mereka mengubah-ubah posisi tidurnya.
Moms bisa sajamelihat bayi tidur telentang, namun tak lama dari itu, Moms sudah melihat Si Kecil tertidur dengan posisi miring.
Posisi tidur miring memang seringterjadi dan berakhir dengan posisi tidur tengkurap.
Tetapi posisi tidur miring sangat tidak disarankan untuk bayi.
Dilansir Momlovebest terdapat hal berbahaya ini jika bayi dibiarkan tidur miring dalam waktu yang lama.
Bayi menjadi tersedak
Tidur miring dapat membuat bayi tersedak.
Ketika bayi tidur menyamping trakea mereka akan berotasi.
Sehingga dapat membuat bayi sulit bernapas dan tersedak.
Bisa menyebabkan SIDS
Ketika bayi tidur miring dikhawatirkan bisa memicu sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS0.
Saat bayi tidur miring ini akan berakhir dengan posisi tidur tengkurap yang bisa membuatnya tidak nyaman.
Posisi bayi menjadi tidak nyaman dan merasa sulit untuk bernapas.
Apalagi jika kasur Si Kecil dipenuhi bantal, boneka atau selimut yang dikhawatirkan menutupi hidung bayi ketika tidur miring.
Terjadinya gangguan ototleher
Posisi tidur miring pada bayi bisa memicu tortikolis.
Ini merupakan pemendekan otot leher yang menghubungkan kepaladengan tulang selangka.
Tortikolis bisa memicu perkembangan otot dan tulang menjadi tidak normal.
Sebaiknya biasakan bayi tidur dengan polisis telentang di malam hari.
Jauhkan benda-benda yang dapat mengganggu pernapasan Si Kecil.
Apabila bayi sudah mulai belajar berguling, pastikan Moms dan Dads tetap mengawasinya.
Pastikan bayi tetap aman ketika bayi mulai tidur dengan posisi miring.
Hal ini penting untuk dilakukan untuk menghindari risiko berbahaya yang mungkin saja bisa terjadi pada sang buah hati.
Baca Juga: Bolehkah Bayi Tidur Satu Kasur dengan Orangtua? Dokter Jawab Begini
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR