Nakita.id – Sosok Cinta Laura dikenal sebagai artis yang multitalenta.
Tidak hanya piawai berakting di depan kamera tetapi juga memiliki suara yang tidak kalah enak didengar.
Cinta Laura belakangan memang disibukkan dengan berbagai projek film, webseries dan merilis beberapa lagu.
Meski banyaknya prestasi dan kesukesaan yang ia raih, tidak serta merta jalan yang ia lalui berjalan dengan mulus.
Artis blasteran Jerman ini, mengaku berkarier di usia muda bukanlah hal yang mudah.
Cinta yang saat itu mengawali kariernya di usia 12 tahun, mengatakan dia tidak beruntung.
Pasalnya di waktu itu orang-orang tidak banyak yang paham mengenai apa itu social bullying, body shaming, dan lainnya.
Itulah sebabnya dirinya sempat merasa sakit hati ketika dirinya pernah mendapat bullying.
Social bullying itu kerap dilontarkan banyak orang terhadap dirinya lantaran gaya bicaranya yang suka bercampur bahasa Indonesia dan Inggris.
Meski orang lain menganggap itu lelucon, bagi Cinta hal itu sangat melukai hatinya.
Rasa sakit hati yang dulu ia rasakan itu, ia curahkan saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Daniel Mananta Network pada Senin, (8/8/2022).
Cinta Laura menceritakan apa yang membuatnya sakit hati.
Orang-orang kemudian meniru cara bicaranya sehingga seolah dibuat-buat.
Padahal dirinya tidak bermaksud untuk demikian.
"Mungkin yang bikin aku sakit hati, kadang orang sengaja biar terlihat lucu kan mereka melihat itu sebagai ciri khas mereka sendiri. Tapi I wasn't trying to be funny," ungkap Cinta Laura dikutip Kompas.com.
Cara bicaranya memang begitu adanya, namun ketika orang lain menirunya justru hal itu seperti lelucon yang menyakitkan.
"Aku orangnya aslinya sangat serius, sangat strategis, sangat to the point, punya visi A B C, dari kecil sudah kayak begitu," tutur Cinta Laura.
Apalagi di usianya saat itu, ia melihat bahwa dianggap lelucon merasa dirinya kesulitan membawa dirinya ke arah yang ia inginkan.
"Jadi sebagai anak kecil atau remaja yang sebenarnya sudah punya pendirian seperti ini walaupun enggak sesolid sekarang, dianggap lelucon, itu menjadi discrepancy (kesenjangan) antara bagaimana aku melihat diriku sendiri dan bagaimana masyarakat melihat aku," imbuhnya.
Hal lain yang membuatnya sedih adalah ditambah lagi Cinta Laura memiliki sifat perfeksionis.
"Aku selalu mempunyai visi, 'Oke kalau aku membuat sesuatu kualitasnya akan di sini, kelihatannya akan seperti ini, standarnya seperti ini', beber Cinta Laura.
“Tapi segala hal yang aku lakukan selalu bertolak belakang dengan nilai-nilai yang aku miliki," tutur Cinta,” lanjutnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Cinta tidak mau namanya beken hanya karena logat atau cara bicaranya yang unik.
Gara-gara pengalaman buruk mendapat social bullying itu, Cinta Laura membuat janji kepada dirinya sendiri.
Cinta ingin terlihat sebagai sosok yang tegas.
"Gara-gara apa yang aku rasakan saat itu, aku berjanji kepada diri sendiri bahwa aku enggak akan pernah yang lain melihat aku sedih," kata Cinta Laura.
"Melihat aku vulnerable (mudah dikecam) and that's why people always thought that I was super confident bahkan mungkin arrogant," sambungnya.
Cinta merasa itu adalah sebuah topeng yang berbeda dengan sifat aslinya.
"Itu adalah sebuah topeng yang aku buat untuk diriku sendiri karena aku merasa tidak ada orang yang berhak melihat bahwa mereka telah menyakiti aku. And that's what myself defense mechanism," ujarnya.
Meski saat itu pernah sakit hati hingga menganggu mentalnya, kini Cinta Laura sudah berdamai dengan masa lalunya.
Cinta Laura sudah mampu melihat bullying itu dengan cara yang berbeda. Terlebih saat itu dirinya masih begitu muda dan belum menemukan jati diri.
"Sekarang sudah enggak, I'm happy now," kata Cinta.
Rasa kecewa yang ia dapat dari bullying, ia salurkan dengan cara berprestasi lewat karya dan akademiknya.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR