Moms perlu tahu sudah sejauh mana kemampuan sosial si kecil dan bangunlah sikap empati dan sabar.
Sering kali orangtua merasa kesal ketika melihat anak takut, bahkan rewel saat bertemu orang yang asing bagi dirinya.
Sebenarnya hal itu wajar karena di usia 1—3 tahun, anak sudah memiliki kepekaan dan batasan terhadap orang lain di dekatnya, mana yang nyaman dan tidak nyaman baginya.
Biarkan anak memerhatikan orang yang baru dikenalnya, sampai anak betul-betul siap menerima dan merasa nyaman dengan orang tersebut.
Bisa dimulai dari lingkup dalam (keluarga), kemudian lingkup luar (teman-teman) dan ketika hari libur, ajak anak bermain di taman dekat kompleks.
Dari situlah ia akan terbiasa bertemu banyak orang dan berinteraksi dengan mereka dan ajarkan ia cara menyapa dan mengajak teman-temannya bermain di rumah dengan ramah.
Sebagai awal, coba kenalkan anak pada kerabat dekat, kakek, nenek, tentunya, lalu paman, tante, serta saudara-saudara sebayanya.
Moms bisa mengajari ia cara menyapa, bantu anak memperkenalkan diri.
Tunjukan sikap yang dapat mengembangkan kemampuan anak dalam bersosialisasi, karena anak melihat dan meniru sikap orangtua.
Jika orangtua banyak berdiam diri di rumah, tidak mengajari anak bagaimana berinteraksi dengan teman sebaya, anak akan membentuk mindset bahwa bergaul itu sesuatu hal yang tidak menyenangkan dan tidak nyaman.
Dengan demikian bila Moms ingin membuat anak tidak takut bertemu orang baru, Moms harus melatihnya di keluarga dulu. (Sumber: Tabloid Nakita)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR