Nakita.id - Apa manfaat imunisasi campak dan rubella bagi anak?
Manfaat imunisasi campak dan rubella bagi anak tentunya tak bisa disepelekan.
Sebab, campak dan rubella merupakan dua jenis penyakit yang sangat rentan menyerang anak-anak.
Mengutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beragam komplikasi dari penyakit campak yang bisa dirasakan anak-anak apabila tak segera mendapatkan imunisasi campak.
Beberapa komplikasi penyakit diare tersebut diantaranya diare, radang paru, pneumonia, kebutaan hingga yang terburuk bisa mengakibatkan kematian.
Berbeda dengan campak, rubella tidak memiliki komplikasi yang begitu berat bagi anak.
Namun, apabila rubella sampai menyerang ibu hamil di trimester awal atau akhir kehamilan, maka dampak yang dirasakan tidak main-main.
Sebab, apabila ibu hamil mengalami rubella di dua waktu tersebut, maka bisa menyebabkan keguguran hingga kecacatan pada bayi saat dilahirkan.
Lalu, sebenarnya apa ya manfaat imunisasi campak dan rubella bagi anak?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tim Nakita sudah mewawancarai Dr.dr.Ina Rosalina, SpAK.MKes.MHKes, selaku dokter anak pada Minggu (14/8/2022).
Kepada Nakita, dr. Ina Rosalina menyebutkan pemberian vaksin campak dan rubella tidak lain adalah untuk mencegah agar anak tidak terkena dua penyakit itu, Moms.
Baca Juga: Disambut Meriah Oleh Masyarakat, Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Posyandu Berjalan lancar
Sebab, penyakit campak dan rubella tidak bisa hanya dicegah oleh obat-obatan saja.
"Campak sama rubella itu hampir sama gejalanya. Dua-duanya disebabkan oleh virus. Itu disebabkan oleh virus dan dicegahnya hanya dengan vaksin," jelas dr. Ina Rosalina.
Awalnya, imunisasi campak dan rubella hanya menjadi vaksinasi dasar.
Namun kini, dua jenis imunisasi tersebut sudah dijadikan vaksin MMR.
Hal itu rupanya dilakukan bukan tanpa sebab.
dr. Ina mengungkapkan hal itu terjadi karena dampak yang bisa dirasakan anak dari penyakit campak dan rubella.
"Rubella dan campak itu bisa menyebabkan hal yang tidak baik untuk anak, sehingga bisa menyebabkan kelainan yang tidak baik untuk anak," paparnya.
Lalu, bagaimana campak dan rubella bisa terjadi pada anak?
Jawabannya karena adanya penularan secara langsung melalui air liur atau lendir dari orang-orang yang terinfeksi.
"Bisa juga melalui udara, batuk, bersin dan air liur. Atau, bisa juga dari ibu ke bayinya," tutur dr. Ina Rosalina.
Agar hal itu tak terjadi pada bayi, maka diberikanlah vaksinasi campak dan rubella.
Oleh karena itu, manfaat imunisasi campak dan rubella sangatlah baik bagi anak.
Meskipun imunisasi dan rubella pada anak bisa sembuh, dr. Ina Rosalina menjelaskan ada beberapa gejala yang harus diwaspadai.
"Misalnya, kalau ada res merah tetapi ada kelainan, itu yang tidak bagus untuk anak," katanya.
"Kelainan itu misalnya ada gejala yang tidak baik seperti tuli, katarak, serta kelainan pada paru-paru, hati dan jantung," sambung dr. Ina lagi.
Agar Si Kecil tidak terkena campak dan rubella, para ibu hamil harus ingat pesan dari dr. Ina berikut ini.
"Jangan sampai ibu hamil terkena campak dan rubella. Begitu bayinya keluar kalau sudah ada kelainan, itu kan bisa jadi rubella," ucap dia.
Pemberian imunisasi campak dan rubella harus didapatkan Si Kecil sebanyak dua kali, yaitu pada usia sembilan bulan dan pada usia 15 bulan.
Saat Si Kecil berusia 9 bulan, pemberian imunisasi campak dan rubella diharapkan dapat membuatnya memiliki kekebalan tubuh yang kuat.
"9 bulan itu sangat wajib diberikan imunisasi, karena kekebalan dari ibu sudah tidak lagi dimiliki anak," terang dr. Ina.
Sebelum Si Kecil melakukan vaksin campak dan rubella, Moms harus pastikan agar Si Kecil tak mengalami kondisi ini.
"Vaksinasi itu harus diberikan kepada anak yang sehat, tidak demam, tidak diare karena vaksin itu membunuh kuman yang dilemahkan," pungkas dr. Ina.
Baca Juga: Ketahui Tahapan Imunisasi Anak yang Benar, Vaksin Hepatitis B Jadi yang Pertama Kali Diberikan
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR