Ini berarti bahwa seks setelah ovulasi, bahkan setelah Moms hamil nanti, sebenarnya dapat membantu kehamilan.
Dikutip dari Web MD, dokter biasanya akan menyarankan hubungan seksual setiap hari, mulai minggu sebelum ovulasi atau dimulai setelah akhir periode menstruasi.
Namun, sebaiknya lakukan hubungan seks setidaknya dua hingga tiga kali setiap minggu.
Selama Dads memiliki jumlah sperma yang normal, berhubungan seks setiap hari (atau setiap hari) semakin meningkatkan peluang untuk hamil.
Jika Moms dapat melacak dan mendeteksi ovulasi, maka Moms dapat yakin untuk melakukan hubungan seks selama waktu paling subur tersebut.
Jika jumlah sperma Dads normal atau sehat, maka sebaiknya melakukan hubungan seks setiap hari, satu hari sekali.
Jika Moms mengetahui waktu ovulasi melalui suhu tubuh basal, Moms dapat mengetahui perkiraan hari berovulasi setiap bulan.
Dalam hal ini, Moms harus melakukan hubungan seks selama tiga hari sebelum ovulasi terjadi dan saat ovulasi sedang berlangsung.
Namun, Moms tetap harus melakukan hubungan seks di seluruh siklus ovulasi, hanya untuk menjaga kualitas sperma Dads tetap prima.
Yang terpenting, cobalah untuk menikmati hubungan seksual tanpa memikirkan apakah peluang hamil terjadi atau tidak.
Sebab, semakin Moms dan Dads memikirkan keberhasilan konsepsi, semakin memicu stres yang justru menghambat program hamil Moms.
Baca Juga: Cara Cepat Hamil dengan Meningkatkan Kesuburan di Usia 30 Tahun ke Atas
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR