Namun Martin R. Chandra menjelaskan, pembelajaran budaya dalam metode pendidikan Montessori biasanya akan berubah-ubah.
"Budaya biasanya kita akan berubah-ubah, tergantung dengan tema yang kita angkat," ucapnya.
Dalam pendidikan Montessori, pembelajaran budaya dibagi menjadi beberapa bagian.
Diantaranya sosiologi, botani, sejarah, geografi dan lain sebagainya.
Martin R. Chandra juga mengatakan, dalam metode pembelajaran Montessori para guru sudah terlebih dahulu mempersiapkan semua peralatan yang akan anak pilih nantinya saat berada di dalam kelas.
Meskipun membebaskan anak untuk melakukan apa yang diinginkan, namun guru juga akan tetap mencatat perkembangan anak di kelas itu seperti apa.
"Guru tugasnya salah satu adalah mencatat perkembangan anak," kata Martin.
"Jadi misalnya, tadi ada kegiatan sendok menyendok, guru nantinya akan melihat apakah anak sudah menguasai sendok menyendok. Pada saat dia menyendok itu, sendokannya itu apakah sudah bagus," lanjut dia lagi.
Dalam metode pendidikan Montessori, semua material yang disediakan akan diposisikan di tempat yang sama. Mengapa begitu, ya?
"Kenapa ditata seperti ini, karena untuk menstimulasi keteraturan anak. Jadi kalau di kelas Montessori kita selalu berbicara bermain satu-persatu, main pakai alas kerja. Jadi jika mereka mau bermain, mereka harus ambil alas kerja, setelah ambil alas kerja mereka pakai materialnya dan setelah selesai mereka harus kembalikan dan lipat kembali alas kerjanya," pungkas Martin.
Itulah Moms beragam permainan dan alasan mengapa jenis-jenis permainan itu dilakukan dalam metode pendidikan Montessori.
Baca Juga: Metode Pendidikan Montessori Ternyata Boleh Diikuti Sejak Si Kecil Berusia Segini, Catat Moms!
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR