Pasalnya, kebanyakan sabun antibakteri mengandung deterjen keras yang bisa menghilangkan semua minyak alami dari kulit, sehingga rentan membuat kulit kering dan iritasi,” lanjut Dr. Piliang.
Terlebih lagi, triclosan, bahan antibakteri digunakan di beberapa sabun, telah dikaitkan dengan masalah kesehatan yang lebih serius.
US Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa bahan tersebut memang tidak beracun bagi manusia, tetapi studi yang dilakukan pada hewan telah menunjukkan bahwa triclosan dapat mengubah kadar hormon.
Studi laboratorium lainnya juga mendapati bila kimia tersebut berkontribusi terhadap perkembangan resistensi antibiotik.
Dr. Piliang merekomendasikan, tak perlu menggunakan sabun antibakteri setiap hari.
Carilah produk yang bebas pewangi dan mengandung pelembab.
3. Menggunakan spons yang kasar
Menurut Robynne Chutkan, MD, pendiri Digestive Center for Women in Chevy Chase, Maryland, dan penulis The Microbiome Solution, menggosok badan dengan spons sebenarnya tak perlu dilakukan bila tubuh tidak terkena kotoran yang tampak.
Cukup gunakan spons pada daerah lipatan, seperti lipatan tangan dan kaki, ketiak, maupun selangkangan.
Pasalnya, menggosok semua bagian kulit menggunakan spons bisa menghilangkan minyak alami, sekaligus bakteri "baik" yang penting untuk kesehatan kulit.
Padahal, bakteri “baik” tersebut bisa membantu Anda terlindung dari jerawat dan eksim.
4. Lupa memakai alas kaki
“Kutu air dan kutil dapat berasal dari tempat mandi umum," Dr Piliang mengingatkan.
"Memakai sepatu mandi atau sandal jepit ketika Anda berada kamar mandi umum dapat membantu menghindari masalah ini," lanjutnya.
Sehingga, bila Moms memutuskan untuk mandi di tempat yang digunakan oleh banyak orang, seperti gym atau lokasi berenang, ada baiknya sediakan sandal khusus untuk mandi.
Kebiasaan mandi yang bikin kulit iritasi ini memang sering tidak kita sadari.
Nah, mulai sekarang, ingat-ingat hal ini setiap kali mandi ya, Moms.
Baca Juga: Wajib Punya Sikap Berperan Sama di Rumah, Ini yang Bisa Ayah Lakukan Jika Anak Tidak Mau Mandi
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR