Nakita.id - Salah satu masalah kesehatan yang bisa terjadi pada bayi adalah diare.
Penyebab diare pada bayi tentu bisa bermacam-macam sehingga diperlukan penanganan yang tepat.
Karena itu, dengan melihat gejala yang ditunjukkan bayi saat diare, Moms dapat mengetahui penyebabnya.
Berikut 9 penyebab dan gejala diare pada bayi.
Jika diare yang terjadi disertai muntah, sakit perut, demam, menggigil, perasaan sakit, maka kemungkinan ada masalah pada gastroenteritis (pencernaan).
Bisa terdapat darah pada fesesnya, hal ini menunjukkan sudah terjadi perlukaan di sekitar dinding mukosa usus.
Seringnya disebabkan oleh parasit, yaitu entamoeba hystolitica.
Namun bisa juga darahnya tidak bercampur dengan kotoran atau menetes.
Jadi bisa juga dikarenakan luka di sekitar anus akibat lecet karena terlampau sering BAB atau kulit yang erosi akibat sering dibersihkan atau akibat asam dari kotoran.
Bayi menjadi rewel setelah menyusu, perut kembung, diare, dan kotoran yang ada menimbulkan bau tak sedap, kemungkinan disebabkan oleh intoleransi laktosa.
Tubuh bayi tidak memiliki banyak enzim laktase sehingga kurang dapat mencerna laktosa yang terdapat dalam susu formula.
Baca Juga: BAB Bayi Berwarna Hijau Merupakan Kondisi yang Umum Terjadi yang Disebabkan 8 Hal Ini, Catat Moms!
Mengatasinya tentu saja dengan tidak mengonsumsi susu yang mengandung laktosa.
Susu jenis ini biasanya dikenal sebagai low lactose, free lactose, atau zero lactose.
Diare disertai perut yang kembung, gas dan kotoran yang seperti berminyak, kemungkinan disebabkan oleh adanya infeksi bakteri dan virus.
Diare terjadi setelah bayi mengonsumsi obat tertentu, seperti antibiotik atau obat lainnya, kemungkinan disebabkan oleh efek samping dari obat yang dikonsumsi.
Diare yang disertai muntah, keringat berlebih, keletihan, kejang-kejang serta membuat bayi menjadi tidak sadar, kemungkinan disebabkan oleh keracunan sesuatu.
Jika bayi sampai tidak sadarkan diri atau mengalami kesulitan bernapas, segera larikan ke rumah sakit.
Jika diare yang muncul disertai dengan muntah, gatal-gatal, hidung
tersumbat, bengkak, sesak napas, mengi, kesulitan menelan dan timbulnya ruam pada kulit, kemunginan disebabkan oleh alergi makanan yang dikonsumsi bayi.
Diare dengan adanya perasaan kembung atau bergas, muntah, kolik, kotoran yang berdarah, menolak makan, batuk, mengi dan gejala ini timbul sekitar 45 menit setelah mengonsumsi susu, kemungkinan disebabkan bayi tidak dapat menoleransi protein yang terkandung di dalam susu.
Bayi menjadi rewel, menangis, menarik-narik telinga, demam, diare, muntah, tidak nafsu makan, serta keluar cairan berwarna kuning atau putih dari telinga, kemungkinan disebabkan oleh adanya infeksi pada telinga.
Mengalami diare yang kronis, pertumbuhan yang terganggu, batuk yang disertai dengan rengekan, napasnya mendesah atau mengi, kemungkinan disebabkan penyakit cystic fibrosis (penyakit bawaan pada kelenjar sekresi yang menjadikan paru-paru dan sistem pencernaan terganggu). (Sumber: Tabloid Nakita)
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR