Nakita.id - Bila anak bau badan maka Moms perlu tahu apa penyebabnya.
Bau badan anak memang wajar terjadi namun kalau sudah berlebihan Moms baiknya mencari cara mengatasinya.
Dan jika memang dirasakan baunya sangat mengganggu, sebaiknya anak dibawa ke dokter.
Namun sebelumnya Moms bisa mengatasi anak bau badan dengan 3 cara ini.
Sebagai upaya pertama bisa juga pada air mandinya diberikan larutan antiseptik seperti PK.
Hanya saja, pemakaiannya jangan terlalu banyak karena nanti sifatnya jadi iritatif.
Kira-kira kalau dicampurkan di air, cukup warnanya jadi merah jambu muda.
Jadi, seember air dibubuhi dengan seujung sendok teh bubuk/kristal PK.
Selain itu, juga bisa digunakan sabun mandi jenis antiseptik.
Tapi sebelumnya orang tua harus tahu dulu, apakah anaknya berbakat alergi (atopik) atau tidak.
Salah satu cirinya, cenderung berkeringat lebih banyak.
Baca Juga: Penyebab Anak Bau Badan dan Cara Mencegahnya
Atopik merupakan “bakat” yang diturunkan, berupa kecenderungan untuk bereaksi berlebihan terhadap alergen umum, termasuk keringatnya sendiri.
Karena itu, orang tua sebaiknya harus paham kalau anaknya banyak keringat, mungkin punya bakat atopik.
Pada mereka yang atopik, bila terjadi reaksi di kulit, dapat berupa eksim atau biduran.
Jadi, jika orang tua tak tahu anaknya berbakat atopik, lantas memberikan antiseptik berlebihan kepada anaknya dengan maksud agar tak bau, hal itu bisa menyebabkan iritasi pada kulitnya.
Malah, pada orang yang sensitif, reaksi yang muncul jika sering terpajan bahan iritan atau alergik tak dapat diramalkan.
Mungkin saja suatu saat tubuhnya akan kebal atau sebaliknya, reaksi semakin lama semakin berat.
Itulah mengapa, pemakaian antiseptik dianjurkan hanya bila anak benar-benar kotor, misalnya sehabis bermain pasir.
Jadi, jangan dijadikan kebiasaan setiap hari, cukup sekali-sekali saja. Karena untuk mereka yang atopik, sebenarnya jauh lebih baik memakai sabun yang natural.
Sesekali anak boleh dimandikan dengan air daun sirih.
Sebab, air daun sirih mengandung astrigent.
Ini dapat mengurangi produksi kelenjar keringat.
Setelah tubuh si kecil dilap dan dikeringkan, boleh diberikan bedak.
Bila dianggap perlu, bedaknya agar yang bersifat menyerap air atau higroskopis.
Bedak ini bisa didapat atas rekomendasi dokter.
Atau, gunakan bedak yang mengandung tepung jagung (cornstarch).
Jangan lupa perhatikan masa kedaluwarsanya.
Sebab, bedak ini berbeda dengan bedak talk biasa.
Bedak yang mengandung tepung jagung memiliki masa kedaluwarsa, sedangkan bedak talk biasa tak punya.
Yang perlu diketahui, pemakaian bedak atau parfum yang sama pada anak yang satu dengan anak lain, bisa berbeda-beda hasilnya.
Jadi, meski dipakaikan parfum yang sama, tapi setelah tercampur dengan keringat, hasilnya tak sama.
Ada yang baunya enak pada kulit si A, sebaliknya tidak enak pada kulit si B.
Sebabnya, degradasi kuman pada anak berbeda-beda, tergantung banyak-tidak keringat anak dan komponen zat tanduk yang dipecah oleh kuman-kuman tadi. (Sumber: Tabloid Nakita)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR