Nakita.id - Berikut cara membedakan anak yang kurus sehat dan anak yang kurang gizi.
Ada banyak literatur cara membedakan anak yang kurus sehat dan anak yang kurang gizi.
Saking banyaknya literatur, banyak orang yang masih belum benar-benar paham terkait cara membedakan anak yang kurus sehat dan anak yang kurang gizi.
Setiap orangtua tentu ingin buah hatinya tumbuh sehat.
Karena jika anak sehat, maka tumbuh kembangnya pun akan menjadi lebih optimal.
Berbeda dengan anak yang mudah sakit, tumbuh kembangnya juga sedikit banyak akan mengalami masalah.
Untuk membuat anak tidak mudah sakit, Moms bisa menjaga daya tahan tubuhnya.
Menjaga daya tahan tubuh anak bisa dengan memastikan bahwa sang buah hati cukup nutrisi dan cukup tidur.
Dengan cukup nutrisi dan tidur, dijamin anak akan lebih bersemangat menjalani hari-harinya Moms.
Jika kurang nutrisi ataupun tidur, maka anak pun akan mudah sekali lesu, Moms.
Lesu juga bisa jadi pertanda bahwa anak kekurangan gizi atau tidak cukup nutrisi.
Baca Juga: Cara Membedakan Anak yang Kurus Sehat dan Anak yang Kurang Gizi Cukup Lihat Perut Bagian Bawahnya
Selain lesu, cara membedakan anak yang kurus sehat dan anak yang kurang gizi adalah dari berat badannya.
Sering kali orangtua menganggap bahwa anak yang kurus adalah anak yang kurang gizi.
Perlu diingat kembali bahwa tidak semua anak yang kurus adalah kekurangan gizi.
Karena banyak anak-anak yang badannya kurus, tapi mereka sehat-sehat saja.
Serta sebaliknya, banyak anak yang gemuk justru sering sakit.
Maka cara membedakan anak yang kurus sehat dan anak yang kurang gizi, tak boleh sembarangan Moms.
Cara paling mudah untuk melihat anak kekurangan gizi atau tidak bisa berpacu dengan grafik pertumbuhan dari CDC (Center of Diase Control and Prevention).
Grafik tersebut pun Moms bisa akses di website berikut www.cdc.gov/growthcharhttps://www.cdc.gov/growthcharts/ts.
Melalui grafik tersebut, Moms bisa melihat apakah pertumbuhan dan perkembangan anak sudah sesuai dengan usianya atau belum.
Sehingga, Moms juga tahu apakah anak cukup nutrisi atau tidak.
Apabila hasil dari grafik tersebut menunjukkan bahwa perkembangan dan pertumbuhan anak belum optimal, maka Moms bisa melakukan perbaikan.
Perbaikan utama yang harus dilakukan adalah nutrisi sang buah hati.
Nutrisi memang memegang peran penting dalam tumbuh kembang anak.
Jadi, usahakan berikan asupan nutrisi terbaik, terutama di 1000 hari pertama kehidupan anak.
Karena di 1000 hari pertama kehidupan, anak akan mengalami berbagai pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa.
Agar tumbuh kembang tersebut optimal maka harus didukung oleh nutrisi yang baik.
Selain berpacu dengan grafik CDC, mungkin Moms bisa mencatat segala makanan dan minuman yang dikonsumsi anak.
Setalah itu, Moms bisa menghitung jumlah kalori yang sudah dikonsumsi sang buah hati.
Jika jumlah kalori yang dikonsumsi kurang dibanding kebutuhan anak maka pertumbuhan anak juga akan terhambat.
Anak yang sehat jika pertumbuhan anak sesuai dengan usia yang dapat dilihat dari grafik CDC.
Ketika tubuh anak kurus tapi pertumbuhannya sesuai dengan grafik CDC, maka Moms tak perlu khawatir lagi.
Moms perlu khawatir apabila pertumbuhan anak justru tak sesuai dengan usianya dan grafik CDC.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR