Jangan buru-buru memberikan obat pada si bayi karena obat yang dibilang ringan pun tetap memiliki efek samping.
Jadi, bila penyakitnya tak berbahaya, tak perlu diberi obat.
Jangan pula diberikan obat antibiotik, karena batuk-pilek umumnya disebabkan virus. Antibitotik tak dapat membunuh virus.
Sebaiknya, cari penyebab batuk-pilek yang dialami si kecil. Pemicu batuk yang paling sering adalah polutan seperti asap atau debu.
Untuk memperlancar jalan napas si bayi, tetesi hidungnya yang tersumbat dengan larutan NaCl fisiologis yang bebas dibeli di mana saja.
Biasanya dijual dalam kemasan 25 ml, bertuliskan Sodium Chloride 0,9 %. NaCl fisiologis bukan obat, sehingga dapat diteteskan pada hidung bayi sesering mungkin tanpa menimbulkan efek samping namun tetap konsultasikan dengan dokter.
Jika batuknya berdahak, atasi dengan memberi minum lebih banyak daripada biasanya, supaya dahak jadi encer dan mudah keluar.
Obat gosok boleh saja dioleskan di dada dan punggung bayi, asalkan tak menimbulkan iritasi kulit.
Biasanya batuk-pilek berlangsung 3-10 hari.
Bila dalam batas waktu tersebut, si bayi masih terserang batuk pilek tanpa penyebab yang jelas, segera periksakan ke dokter.
Begitu pula jika batuk-pilek yang dialami si bayi sampai menyebabkannya rewel, tak bisa tidur, dan tak bisa minum ataupun makan. Ini pertanda serius, segera bawa ke Rumah Sakit. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Apa Obat Susah BAB Bayi 6 Bulan? Ketahui juga Penyebab Bayi Sembelit
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR