Nakita.id - Ternyata ini manfaat metode pembelajaran Montessori bagi tumbuh kembang anak.
Di Indonesia, metode pembelajaran Montessori memang belum seterkenal metode pendidikan anak umumnya yang diberlakukan di sekolah formal.
Akibatnya, masih banyak orangtua yang tak memahami apa manfaat metode pembelajaran Montessori bagi tumbuh kembang anak.
Sebenarnya apa yang membedakan metode pembelajaran Montessori dengan metode umum yang digunakan di sekolah-sekolah Indonesia pada umumnya?
Untuk menjawab hal itu, Moms bisa simak penjelasan berikut ini.
Metode Pembelajaran Montessori
Metode pembelajaran Montessori merupakan teori perkembangan anak yang dicetuskan oleh Dr. Maria Montessori.
Dr. Maria Montessori adalah seorang pendidik dari Italia di akhir abad 19 dan awal 20.
Ia merupakan lulusan sekolah kedokteran sekaligus menjadi salah satu dokter wanita pertama yang bergelar diploma di Italia.
Metode pendidikan Montessori, biasanya banyak diterapkan di sekolah taman kanak-kanak hingga sekolah dasar saja, Moms.
Perbedaan yang paling menonjol antar metode Montessori dan metode pembelajaran yang berlaku di sekolah pada umumnya, yaitu terletak pada cara pemberian materi terhadap anak-anak.
Jika di metode pendidikan umum, guru akan menyediakan kurikulum yang akan diajarkan kepada anak-anak, dalam metode pendidikan Montessori itu tak berlaku, ya.
Sebab, dalam kelas Montessori, para guru hanya bertugas untuk mempersiapkan lingkungan untuk anak-anak belajar. Mengapa demikian?
Dalam metode pendidikan Montessori, anak-anak lebih dibebaskan untuk belajar apa saja yang mereka inginkan.
Nah, lalu apa ya manfaat pendidikan Montessori bagi tumbuh kembang anak di usia dini?
Untuk menjawab hal tersebut, tim Nakita mewawancarai Mayang Gita Mardian, M.Psi, Psikolog Anak dari Klinik Brawijaya.
Disebutkan Mayang, metode pendidikan Montessori dapat membantu Si Kecil untuk mengeksplorasi diri dan lingkungan di sekitarnya.
“Jadi, anak dipandu untuk bisa mencari tahu sendiri atau mengeksplorasi lingkungannya sendiri untuk memuaskan rasa ingin tahunya,” jelas Mayang kepada tim Nakita, Kamis (11/8/2022).
“Jadi alih-alih dia nanya sama gurunya, anak mencari tahu sendiri termasuk apa yang ingin dia ketahui,” lanjutnya.
Montessori dikenal sebagai metode pembelajaran dengan bentuk eksploratif serta didukung dengan lingkungan yang menghormati keingintahuan anak dan kecepatan belajarnya.
Dimana faktor-faktor itulah yang memungkingkan Si Kecil agar bisa mengembangkan potensinya secara optimal.
“Jadi, tidak dilihat dari akademisnya saja, namun juga aspek perkembangan yang lain,” ucapnya.
Disebutkan Mayang, aspek perkembangan itu terdiri dari motorik, kognitif, sosial dan emosi.
Metode pendidikan Montessori merupakan metode pembelajaran yang menonjolkkan self directed learning (pembelajaran pengarahan diri) bagi anak.
Dilihat dari tujuan tersebut, dalam pendidikan Montessori anak-anak merupakan sosok yang penting nih, Moms dalam proses pembelajaran.
“Jadi, anak itu yang menentukan, dia sebagai agen pembelajar untuk dirinya sendiri,” tuturnya.
Hal itulah yang membuat Si Kecil bebas menentukan hal apa yang ingin dipelajarinya saat berada di kelas Montessori.
Karena Si Kecil dibebaskan untuk menentukan apa yang ingin dilakukan, maka dari sisi psikologis Si Kecil akan terasah untuk merasakan hal yang satu ini, Moms.
“Karena dia terbiasa untuk memilih apa yang menjadi bidang ketertarikan dia, bagaimana mengeksplorasinya, maka secara psikologis anak itu terlatih untuk semakin percaya diri terhadap dirinya dan keputusannya sendiri,” jelas Mayang.
Namun rupanya, tak hanya manfaat psikologis itu saja, Moms yang bisa dirasakan Si Kecil
Metode pendidikan Montessori juga dapat membuat Si Kecil merasa lebih puas, karena apa yang dipelajarinya dalam kelas Montessori adalah hal yang diminati Si Kecil.
Selain lebih percaya diri, metode pendidikan Montessori juga bisa membuat Si Kecil lebih mandiri, Moms.
“Dalam Montessori itu, lebih ke bantu aku untuk mengerjakan hal ini sendiri. Jadi, dibandingkan langsung dibantu, lebih difasilitasi,” pungkas Mayang.
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR