Nakita.id - Beberapa waktu lalu, ramai kabar hilangnya putra Ridwan Kamil di Sungai Aare, Bern, Swiss.
Putra Ridwan Kamil yang bernama Emmeril Kahn Mumtadz dikabarkan hilang dan dinyatakan tenggelam saat sedang berenang bersama teman-temannya di Sungai Aare.
Kabar tersebut menjadi duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Apalagi, sosok yang akrab disapa Eril ini dikenal sangat baik hati dan suka menolong sesama.
Pencarian Eril yang hilang di Sungai Aare dilakukan hingga kurang lebih 2 minggu pencarian.
Keluarga sempat mengikhlaskan kepergian Eril yang dinyatakan hilang karena pencarian tak kunjung menemui hasil.
Namun akhirnya, jenazah Eril ditemukan menggenang di Bendungan Engehalde, Swiss pada Rabu (8/6/2022) waktu setempat.
Tentu saja kabar ditemukannya putra sulung Gubernur Jawa Barat tersebut membuat masyarakat Indonesia lega karena Eril dapat dimakamkan dengan layak.
Setelah ditemukan dan dilakukan proses sesuai dengan ketentuan rumah sakit setempat, jenazah Eril dipulangkan ke Indonesia untuk dikebumikan.
Dalam penemuan jenazah tersebut, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil menceritakan bahwa jenazah Eril masih lengkap dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Bahkan wajah Eril masih bisa dikenali dan berbau wangi.
Baca Juga: Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz Ditemukan
Lalu apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh seseorang yang sudah tenggelam selama 2 minggu?
Perlu diketahui, tubuh seseorang yang tenggelam mungkin akan mengapung atau bisa tenggelam.
Hal ini tentu saja tergantung pada masa tubuh VS massa air.
Akan tetapi, sebagian besar orang yang mengenakan pakaian dan sepatu cenderung akan tenggelam.
Ini karena mereka memiliki lebih banyak lemak tubuh sampai pada titik tertentu dan cenderung mengapung, karena lemak lebih mengapung daripada tulang dan otot.
Selain itu, gas yang diproduksi akan membuat kembung perut jenazah yang akhirnya menyebabkan tubuhnya mengapung setelah sekitar satu hari, kecuali jika airnya sangat dingin.
Beberapa waktu yang pernah terjadi, ada kasus di Austria mengenai mayat yang ditemukan di danau glasial yang dalam.
Banyak yang berpikir bahwa penemuan mayat tersebut adalah pembunuhan biasa.
Namun setelah diselidiki, ternyata mayat yang tenggelam tersebut diperkirakan berusia 300 tahun.
Mayat tersebut kemungkinan dulunya adalah orang yang pergi memancing dan tenggelam, sehingga tidak pernah kembali.
Sebagian besar mayat akan mati beberapa jam setelah tenggela, bahkan jika rigor mortis tidak terjadi. Meskipun livor mortis, pengumpulan darah pada titik-titik terendah akan sering terlihat jelas.
Baca Juga: Jenazah Eril Putra Ridwan Kamil Telah Dikebumikan, Salah Perpisahan dari Ridwan Kamil Jadi Sorotan
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR