Bintitan bisa juga disebabkan metabolisme lemak.
Anak yang terlalu sering minum susu atau makan telur akan terkena beberapa kali bintitan.
Sebab, makanan jenis itu menyebabkan metabolisme lemaknya jadi tak benar. Di
samping itu, dalam satu kelopak mata terdapat sekitar 20-30 kelenjar lemak, hingga bisa saja seorang anak terkena bintitan secara berulang-ulang pada kelenjar-kelenjar yang berbeda.
Menjadi berbahaya jika infeksi tersebut terulang pada satu kelenjar. Keadaan tersebut besar kemungkinan akan mengakibatkan keganasan atau kanker.
Namun, keganasan ini hanya mungkin terkena pada orang yang sudah lanjut usia dan tidak pada anak kecil.
Bintitan dibedakan jadi dua, yaitu: hordeolum eksternum (ada di luar; benjolan agak lebih kecil dan letaknya di sebelah luar, tepatnya di sekitar bulu mata) dan hordeolum internum (terjadi di dalam kelopak mata; ditemukan agak ke dalam dan lebih tebal serta besar hingga terasa mengganjal pada mata).
Ada pula bintitan kalazion, benjolan yang mengeras dan sudah tak aktif lagi.
Anak yang terkena hordeolum, awalnya akan tampak suatu benjolan merah dan terasa sakit bila ditekan di dekat pangkal bulu matanya.
Sedangkan pada kalazion, muncul peradangan sangat ringan.
Bila kista atau kantong ini cukup besar dapat menyebabkan kelopak mata menebal dan teraba suatu benjolan keras di dalamnya, hingga akan menekan bola mata dan dapat menimbulkan gangguan atau penurunan penglihatan.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR