Antara lain: debu, asap rokok, obat nyamuk, kecoa, kembang api, zat kimia, obat-obatan seperti aspirin, pergantian suhu udara yang mendadak, infeksi karena virus hingga anak influenza.
Juga makanan dan minuman yang menimbulkan reaksi alergi seperti cokelat dan soft drink, binatang berbulu (kucing, anjing, burung), bau-bauan yang keras seperti parfum dan minyak cat, bahkan juga gejolak emosi.
Dianjurkan banyak minum agar lendir tak jadi kental dan mudah keluar. Untuk asma berat perlu obat-obatan dan peralatan khusus.
Ada 2 macam obat asma: untuk pencegahan (berguna memperkuat saluran napas) dan mengatasi serangan (untuk untuk menghilangkan gejala seperti batuk, sesak napas dan lendirnya).
Bentuk obat bisa berupa tablet, sirup, disemprotkan di mulut sekaligus diisap atau disedot, dan ada juga yang dengan peralatan khusus. Obat semprot isap lebih efektif mencegah serangan, sebab langsung masuk ke saluran napas.
Dosis yang disemprotkan pun sedikit hingga efeknya kecil. Sedangkan obat minum, prosesnya cukup rumit dan dosisnya perlu banyak.
Jika diminum terus-menerus bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Sebenarnya, asma pada anak dapat sembuh sendiri. Namun begitu, sebaiknya anak asma ditangani dengan baik agar perkembangan fisik dan kecerdasannya tak terganggu: ia tumbuh dengan rasa percaya diri, kecerdasannya normal, dan prestasinya bagus.
Bila tak ditangani dengan baik, perkembangannya bisa terganggu: kondisinya ringkih, kurang percaya diri, prestasi menurun, dan lainnya.
Tentu dengan menghindari pencetusnya dan menciptakan lingkungan yang baik (tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari, serta bebas debu dan asap yang merangsang).
Selain itu, siapkan selalu obat-obatan untuk asma. Berikan jika anak mulai batuk-batuk, jangan tunggu sampai ia sesak. Jika tak tersedia obat, beri minum yang cukup dan atur napas anak jangan terlalu cepat. (Sumber: Tabloid Nakita)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR