Nakita.id - Penyakit pernapasan mengancam anak-anak kita karena lingkungan kotor dan polusi udara yang semakin tidak sehat.
Selain karena lingkungan, asma adalah penyakit saluran pernapasan yang juga berbahaya sehingga perlu kita ketahui gejala dan penyebab serta pengobatannya.
Asma merupakan penyakit radang pada saluran pernapasan.
Sebagian besar bakat asma diturunkan meski tak secara langsung.
Bakat ini bersifat menetap, tapi gejalanya dapat dihindari dan disembuhkan.
Namun asma bukan penyakit menular.
Munculnya asma pada setiap anak berbeda. Ada yang berlangsung secara episodik atau berulang, hilang dan timbul. Ada yang kronis, terus-menerus.
Asma ringan sampai sedang, reaksi muncul secara perlahan. Asma berat sampai yang terberat, munculnya tiba-tiba.
Bisa juga awalnya cuma ringan atau sedang, lalu jadi gawat dan berat. Gejalanya: bersin-bersin dan batuk berulang.
Asma sedang berupa napas berbunyi "ngik-ngik".
Asma berat akan tampak dada sesak dan sukar bernapas. Jika napas sudah tersengal-sengal, bibir pucat atau biru, tak sadar, itu sudah paling gawat dan bisa menimbulkan kematian.
Antara lain: debu, asap rokok, obat nyamuk, kecoa, kembang api, zat kimia, obat-obatan seperti aspirin, pergantian suhu udara yang mendadak, infeksi karena virus hingga anak influenza.
Juga makanan dan minuman yang menimbulkan reaksi alergi seperti cokelat dan soft drink, binatang berbulu (kucing, anjing, burung), bau-bauan yang keras seperti parfum dan minyak cat, bahkan juga gejolak emosi.
Dianjurkan banyak minum agar lendir tak jadi kental dan mudah keluar. Untuk asma berat perlu obat-obatan dan peralatan khusus.
Ada 2 macam obat asma: untuk pencegahan (berguna memperkuat saluran napas) dan mengatasi serangan (untuk untuk menghilangkan gejala seperti batuk, sesak napas dan lendirnya).
Bentuk obat bisa berupa tablet, sirup, disemprotkan di mulut sekaligus diisap atau disedot, dan ada juga yang dengan peralatan khusus. Obat semprot isap lebih efektif mencegah serangan, sebab langsung masuk ke saluran napas.
Dosis yang disemprotkan pun sedikit hingga efeknya kecil. Sedangkan obat minum, prosesnya cukup rumit dan dosisnya perlu banyak.
Jika diminum terus-menerus bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Sebenarnya, asma pada anak dapat sembuh sendiri. Namun begitu, sebaiknya anak asma ditangani dengan baik agar perkembangan fisik dan kecerdasannya tak terganggu: ia tumbuh dengan rasa percaya diri, kecerdasannya normal, dan prestasinya bagus.
Bila tak ditangani dengan baik, perkembangannya bisa terganggu: kondisinya ringkih, kurang percaya diri, prestasi menurun, dan lainnya.
Tentu dengan menghindari pencetusnya dan menciptakan lingkungan yang baik (tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari, serta bebas debu dan asap yang merangsang).
Selain itu, siapkan selalu obat-obatan untuk asma. Berikan jika anak mulai batuk-batuk, jangan tunggu sampai ia sesak. Jika tak tersedia obat, beri minum yang cukup dan atur napas anak jangan terlalu cepat. (Sumber: Tabloid Nakita)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR