Nakita.id – ASI ekslusif diberikan sejak awal pertama kehidupan bayi baru lahir.
Pemberian ASI ekslusif terus dilakukan hingga usia 6 bulan.
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi dalam masa pertumbuhannya.
Untuk itu, Moms perlu memastikan kebutuhan ASI Si Kecil tetap terpenuhi setiap harinya.
Pastikan jadwal menyusui Si Kecil tidak terlewat.
Tetapi bagi para ibu pekerja mungkin dilanda kekhawatiran jika sewaktu-waktu tidak bisa memberikan ASI ekslusif.
Sibuknya aktivitas harian membuat Moms memikirkan cara yang tepat untuk tetap bisa memberikan ASI ekslusif.
Untuk itu, Moms tidak perlu khawatir lagi.
Jika Moms bekerja, Moms masih tetap bisa memberikan ASI ekslusif pada bayi.
Moms bisa memerah ASI agar asupan gizi Si Kecil terpenuhi meskipun Moms melakukan banyak aktivitas di luar rumah.
Namun pastikan Moms menyimpan ASI perah yang benar agar kualitasnya tetap terjaga.
Agar ASI tetap terjaga kualitasnya, Moms perlu memerhatikan cara penyimpanannya.
Dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Kamis (18/8/2022) dr. Muthia Despi Utami, Dokter Konselor Laktasi RS PMI Kota Bogor memberikan beberapa tips untuk menyimpan ASI agar tetap steril.
Penyimpanan ASI perah bisa disesuaikan dengan penggunaanya.
Apabila Moms memompa ASI di kantor, Moms bisa menggunakan cooler bag.
Coller bag dapat menyimpan ASI tetap steril selama 24 jam.
"Para Moms bisa menggunakan cooler bag yang menempel dengan jel packnya, jadi sepanjang hari bisa bertahan sampai di rumah bisa ditaruh di chiller" ucap dr. Muthia.
Apabila ingin memberikan ASI di rumah, pilihlah ASI yang paling terakhir disimpan.
"Metode yang kita pakai adalah last in first out," ungkap dr. Muthia.
ASI yang baru Moms perah bisa dimasukkan ke dalam kulkas untuk digunakan di hari berikutnya.
"ASI perah yang terakhir masuk di kulkas itu yang pertama kali diberikan untuk bayinya, karena itu yang paling fresh dan kandungannya paling ok," sambungnya.
ASI perah yang disimpan dalam chiller umumnya bertahan kurang lebih seminggu.
Sehingga dr. Muthia menyarankan agar Moms tidak perlu memompa terlalu banyak.
Hal ini dikarenakan bayi dalam satu hari hanya perlu 3-4 kantong ASI.
Namun apabila dalam satu hari lebih dari 4 kantong, Moms masih tetap bisa memasukkannya ke dalam kulkas.
"Jika berlebih, kita bisa taruh di kulkas bawah 3-4 kantong, selebihnya taruh di freezer," ujar dr. Muthia.
dr. Muthia menyarankan jika ASI digunakan secepatnya, Moms bisa memasukkannya ke dalam kulkas.
Tetapi masukkan di dalam bagian kulkas yang tidak akan membuat beku.
ASI yang disimpan di dalam bagian kulkas lemari pendingin bisa bertahan kurang lebih 2 minggu.
Sedangkan jika ditaruh di bagian freezer ASI masih aman dikonsumsi sampai 6 bulan.
Sedangkan deep freezer ASI bertahan sampai 12 bulan.
ASI perah yang sudah beku masih memiliki gizi tetap bila dibandingkan dengan susu formula.
Baca Juga: Tips Menyimpan Stok ASI Perah Supaya Kualitasnya Terjaga, Catat Langkah-langkahnya!
Namun, pembekuan ASI yang berlebihan bisa menghilangkan bebeerapa zat penting.
Dikhawatirkan semakin lama ASI disimpan bisa menghilangkan kandungan vitamin C pada ASI.
ASI perah yang beku jika dicairkan akan mengalami perubahan warna dan juga bau.
Itulah mengapa ASI terlihat mengendap jika disimpan dalam kulkas.
Sebelum Moms menaruh ASI di kulkas, pastikan Moms mencatat waktu kapan Moms memompa ASI.
Gunakan label di setiap wadah penyimpan ASI.
Ini penting dilakukan untuk melihat akapah ASI sudah basi atau belum.
Untuk mencairkan ASI perah, Moms bisa rendam wadah penyimpanan ASI perah ke dalam mangkuk yang berisikan air hangat.
Diamkan beberapa saat.
Atau Moms juga bisa mendiamkan ASI semalaman apabila ASI terasa beku.
Untuk selalu diingat, jangan menghangatkan ASI perah di atas kompor atau menggunakan microwave.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR