Ada kalanya orang tua dapat mencurigai adanya infeksi bila si kecil kerap menarik–narik atau memegang-megang telinganya.
Ini memang bukan gejala spesifik namun kadang dapat membantu dalam mendeteksinya.
Indikator lain yang bisa juga digunakan adalah riwayat batuk dan pilek dalam 3–7 hari sebelumnya.
Ini kemudian diikuti tak bisa tidur, gelisah, dan semakin rewel.
Namun untuk kepastiannya, biasanya diperlukan pemeriksaan pada telinga oleh dokter, dengan alat bantu khusus.
Dalam merawat anak dengan infeksi telinga, untuk mengurangi sakit dan demam dapat diberikan ibuprofen maupun parasetamol.
Sedangkan untuk mengatasi infeksinya, dokter akan memberikan antibiotik.
Walau demikian adakalanya diperlukan tindakan medis yang disebut timpanosentesis atau miringotomi.
Yang prinsipnya adalah mengeluarkan cairan dalam telinga tengah agar infeksi mudah diobati dan gejala segera membaik.
Penanganan infeksi telinga biasanya dilakukan secara rawat jalan. Selama perawatan ini, hendaknya kita tidak melakukan manipulasi apa-apa pada liang telinga, termasuk mengorek-ngoreknya secara sembarangan. Tindakan yang dilakukan biasanya hanyalah memberikan obat tetes telinga, dan membersihkannya secara berhati-hati, sesuai instruksi dokter. (Sumber: Tabloid Nakita)
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR