Juling ini hanya terjadi kadang-kadang saja dan biasanya lebih susah didiagnosis karena secara fisik tidak tampak. Ini dapat dikenali misalnya saat melamun.
Penanganan masih bisa menunggu sampai anak menjadi lebih dewasa.
Karena untuk juling jenis ini, pada saat tertentu kedua mata bisa bekerja bersama.
Sehingga, kalau pada suatu saat ia dioperasi, kedua matanya sudah memiliki kemampuan melihat bersama-sama.
Begitulah, ada juling yang bisa dengan mudah dikenali dan ada juga yang tak mudah dikenali.
Sebaiknya anak segera diperiksakan ke dokter mata sedini mungkin supaya tidak terlambat.
Jika usia anak sudah di atas 9 tahun, prospek kesembuhannya hampir tak ada. Tapi jika ditemukan lebih dini, maka 100 persen bisa dipulihkan.
Nah, untuk membantu mengetahui si kecil bermata juling atau tidak, bisa dilakukan beberapa tes di bawah ini!
Senter kedua mata anak dari jarak sekitar 50 cm. Kemudian lihat, di mana titik cahaya lampu senter. Kalau kedua titik cahaya berada di tengah mata, berarti mata normal (ortho).
Bisa juga dilakukan dengan menggerakkan lampu senter ke kiri atau kanan. Yang normal, letak titik selalu simetris.
Jika lampu senter diarahkan miring ke kanan, maka kedua titik cahaya di mata pun dua-duanya ke sebelah kanan. Kalau titik cahaya satu di tengah dan satu di pinggir, maka kemungkinan besar anak juling.
Baca Juga: Mata Bayi Juling dan 6 Perilaku Lain Bayi yang Bikin Khawatir Padahal Sebenarnya Normal
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR