Tes ini biasanya untuk anak yang lebih besar, setelah usia 1 tahun.
Gunakan lampu senter atau boneka yang diletakkan di muka anak, kemudian mata kiri dan kanan kita tutup bergantian.
Normalnya, mata tak akan bergerak dan tetap menghadap ke arah lampu senter atau boneka.
Tapi jika sewaktu tutupnya dipindahkan, kemungkinan besar ia juling.
Tutuplah sebelah mata anak. Misal, mata kanannya.
Jika mata kanannya jelek, maka ketika ditutup, anak tak akan marah atau mencoba menepis tangan yang menutupi matanya itu.
Anak akan marah ketika Anda menutupi mata kirinya, karena penglihatannya terhalang.
Ini menunjukkan bahwa mata sebelah kanannya tak baik.
Tes ini juga penting untuk anak yang tidak juling tetapi salah satu matanya tidak melihat.
Misalnya, anak yang lahir dari ibu yang menderita toksoplasma.
Matanya bagus, tapi ia tak bisa melihat, karena bagian vital retinanya mengalami kerusakan akibat parasit toksoplasma. (Sumber: Tabloid Nakita)
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR