Baca Juga: Waktu yang Tepat Periksa ke Bidan Setelah Hasil Testpack Positif, Jangan Ditunda Moms!
Kehamilan ektopik ada 2 jenis, yaitu kehamilan ektopik belum terganggu, biasa disebut kehamilan ektopik saja (KE) dan kehamilan ektopik terganggu (KET).
Pada KE, kehamilannya belum sampai pecah dan biasanya si ibu tak merasakan apa-apa.
Sementara pada KET, kehamilannya sampai mengakibatkan saluran tuba pecah dan menimbulkan perdarahan di dalam perut.
Perdarahannya pun hebat, bisa sampai 2 liter.
Kalau sudah begini, si ibu akan mengalami anemia, pucat, lemas, bahkan pingsan.
Bila perdarahannya dalam tingkat parah dan tak segera ditolong, si ibu bisa meninggal.
Pun jika kehamilan terjadi di dinding perut yang tempatnya relatif lebih lebar.
Itulah mengapa, bila diketahui terjadi kehamilan ektopik, meski belum pecah, dokter pasti menyarankan untuk segera dikeluarkan.
Toh, janin juga tak mungkin bisa membesar hingga usia 9 bulan. Baru beberapa minggu saja, "tempat bersarangnya" sudah tak tahan dan pasti akan pecah.
Pilihan pengobatan KE antara lain memberi suntikan methotrexate, glukosa konsentrasi tinggi, laparoskopi operatif, atau laparotomi (buka perut atau operasi konvensional).
Sedangkan bila sudah terjadi KET harus dilakukan operasi, laparoskopi atau konvensional, dan kadangkala perlu transfusi darah. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Obat-obatan yang Sebaiknya Dihindari Selama Kehamilan, Salah Satunya Obat Jerawat
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR