Nakita.id - Sudahkah Moms tahu pentingnya penimbanan balita di Posyandu?
Penimbangan balita di Posyandu dilakukan sebulan sekali sesuai dengan jadwal wilayah masing-masing.
Penimbangan balita di Posyandu ini menjadi salah satu hal penting dilakukan untuk mengetahui tumbuh kembang anak.
Kegiatan Posyandu merupakan kegiatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Tentunya, kegiatan Posyandu ini juga diawasi oleh tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas terdekat.
Posyandu bertujuan untuk memantau tumbuh kembang anak usia bayi, batita dan balita.
Selain itu, Posyandu juga berperan menekan angka kematian akibat hamil dan melahirkan.
Moms juga bisa mendapatkan pelayanan KB, imunisasi dan vaksin di Posyandu.
Bicara soal Posyandu, salah satu kegiatan rutin yang dilakukan adalah mengecek tinggi badan dan berat anak.
Ternyata hal ini penting dilakukan karena berbagai alasan, termasuk untuk mencegah stunting.
Simak penjelasan lengkapnya!
Baca Juga: Keluarga Indonesia Perlu Tahu, Berikut Pedoman Umum Posyandu
Melansir dari berbagai sumber, salah satu manfaat melakukan penimbanan rutin di Posyandu adalah untuk mengetahui status gizi.
Maksudnya, apkah tumbuh kembang bayi dengan usia tersebut masuk dalam kategori normal atau tidak.
Jika balita memiliki berat badan yang kurang untuk usianya maka pihak Posyandu biasanya akan merujuk ke Puskesmas.
Di Puskesmas, Moms akan mendapatkan tambahan gizi dan vitamin untuk anak.
Puskesmas juga akan mengecek penyebab anak mengalami pertumbuhan yang kurang optimal di banding anak seusianya.
Penimbangan berat badan balita juga penting dilakukan untuk mendeteksi gangguan atau penyimpangan.
Terutama jika si Kecil berpotensi mengidap penyakit yang membuat berat badannya susah naik.
Saat melakukan penimbangan, kader Posyandu juga akan melakukan penyuluhan gizi kepada para Moms.
Tentang makanan apa saja yang bagus diberikan untuk anak sesuai usia.
Selain itu, datang ke Posyandu juga berguna untuk mengetahui kelengkapan imunisasi.
Jika belum, Moms akan diarahkan untuk melengkapi imunisasi si Kecil.
Diwartakan Nakita, stunting disebabkan oleh faktor multidimensi sehingga penanganannya perlu dilakukan oleh multisektor.
Faktor tersebut meliputi:
- Praktek pengasuhan yang kurang baik
- Terbatasnya layanan kesehatan temasuk layanan Ante Natal Care (AN) dan pembelajaran dini yang berkualitas
- Kurangnya akses ke makanan bergizi 4. Kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang layak
Selain itu kurangnya kesaran akan gizi yang seimbang sehingga mereka hanya mendapatkan sedikit asupan nutrisi makanan pokok.
Maupun orangtua yang belum memahami bahwa ASI sangat berperan besar dalam pencegahan stunting.
Meski stunting bisa dimulai sejak anak berapa dalam kandungan, tetapi gejalanya muncul setelah anak berusia dua tahun.
Itu sebabnya, Moms wajib memberikan gizi yang cukup untuk anak agar tidak terjadi stunting.
Semoga membantu, Moms!
Baca Juga: Ketahui 7 Langkah Posyandu dan Apa Maknanya? Para Moms Wajib Tahu Sebelum Membawa Anak ke Posyandu
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR