Bahasa tubuh tersebut seolah menggambarkan ekspresi gugup, kurang percaya diri, dan kurang kontrol.
Akhirnya jika Moms melakukan bahasa tubuh ini, Moms seolah menunjukkan bahwa Moms tidak tahu apa-apa mengenai topik pembicaraan lawan.
Sehingga lawan merasa kurang nyaman dan juga tidak respek terhadap Moms.
Bahasa tubuh kedua yang bisa menimbulkan kesalahpahaman adalah menyatukan jari-jari atau jari-jari yang terjalin.
Kebiasaan ini sering membuat orang lain salah paham.
Banyak yang beranggapan, gestur ini sebagai tanda orang yang berwibawa atau memiliki kekuatan.
Tapi sebenarnya, bahasa tubuh ini membuat seseorang seolah tidak bisa mempresentasikan komunikasi, tidak memiliki persiapan, ragu-ragu, gugup, atau bahkan kurang percaya diri.
Sehingga akhirnya orang lain merasa Moms kurang memiliki kemampuan dalam bersikap.
Seolah menjadi kebiasaan bagi beberapa orang, tetapi ternyata bahasa tubuh yang satu ini menunjukkan bahwa Moms tidak percaya pada orang lain.
Selain itu, bahasa tubuh ini menunjukkan bahwa seseorang tersebut tidak mau berkomunikasi lebih lanjut terhadap lawan bicaranya.
Semakin kuat genggamannya, maka semakin terlihat bahwa orang tersebur marah, gugup, atau frustrasi dengan keadaan sekitarnya.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR