Nakita.id - Saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 1 dari 160 anak merupakan penyandang autisme.
Sedangkan di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa) memperkirakan Indonesia memiliki penyandang ASD sebanyak 2,4 juta orang.
Ini diketahui melalui perhitungan laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,14 persen, dengan pertambahan penyandang baru 500 orang/tahun.
Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K), Ahli Neurologi Anak, pada Press Conference dan Webinar Grand Launch Fitur Skrining Autisme pada Aplikasi Tentang Anak, Kamis (8/9/2022) mengimbau orangtua untuk mendeteksi tanda-tanda keterlambatan pada perkembangan anaknya sedini mungkin.
“Orang tua sebaiknya tidak diam saja atau menunggu kemajuan perkembangan anak dengan sendirinya.
Karena mendeteksi dan menangani keterlambatan perkembangan sejak dini akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik," jelas Advisor Tentang Anak & Founder @AnakkuID ini.
Setelah mendeteksi gangguan anak melalui fitur skrining autisme di aplikasi Tentang Anak dan mendapatkan hasil bahwa anak mengalami gangguan ASD, orang tua dianjurkan untuk mendiagnosis lebih lanjut jenis gangguan tersebut dengan ahlinya, lalu mengobati apa yang bisa diobati, merujuk terapi yang tepat sesuai dengan diagnosis, konseling dan langkah terakhir untuk rujuk konsultasi selanjutnya.
Adapun gejala gangguan atau kriteria ASD yang umum terjadi pada anak, antara lain:
- Gangguan sosial emosional, seperti mimik muka datar, sering tidak bereaksi, kontak mata kurang, cuek, tidak bermain dengan anak lain, tidak berbagi, tidak respon emosi timbal balik, dan tidak ada pretend play.
- Gangguan komunikasi, seperti tidak bicara, speech delay, bicara aneh atau sulit dimengerti dan ekolalia (mengulang kata-kata).
- Gangguan interaksi sosial, seperti tidak memulai interaksi, menjawab seadanya, tidak bisa berinteraksi dalam waktu yang lama.
- Anak menunjukan perilaku yang stereotipe, atau perilaku berulang kali dengan intensitas yang tidak wajar.
- Gejala terjadi sejak usia dini, bahkan sudah dapat terlihat ketika usia kurang dari 3 tahun.
Gejala ini dapat berubah dengan umur dan terapi. Namun gejala ini juga dapat menetap, terutama gangguan interaksi sosial.
Jika terjadi beberapa gejala atau gangguan seperti yang disebutkan di atas, orang tua dapat melakukan skrining ASD.
Skrining ini kini sudah tersedia secara online di aplikasi Tentang Anak, hasil kolaborasi bersama @AnakkuID.
Ada dua jenis skrining yang tersedia:
- Untuk anak usia 10-14 bulan bisa menggunakan ESAT (early screening autistic trait).
- Untuk anak usia 18-30 bulan bisa menggunakan M-CHAT.
Hasilnya pun bisa langsung terlihat setelah menyelesaikan skrining tersebut di aplikasi.
Sejak awal 2022, Tentang Anak telah mendampingi lebih dari 53 juta masyarakat melalui edukasi parenting di berbagai platform.
"Tidak jarang kami menerima masukan dan saran dari orang tua terkait kebutuhan nyata yang ditemukan ketika mengasuh anak.
Baca Juga: Anak Sering Duduk W Saat Main, Benarkah Tanda Autisme pada Si Kecil?
Oleh karena itu, kami mencoba untuk berinovasi dan memberikan solusi melalui aplikasi Tentang Anak, agar bisa terus mendampingi perjalanan parenting orang tua di segala situasi." jelas dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang juga Founder & CEO Tentang Anak.
Setelah diluncurkannya fitur skrining autisme di aplikasi Tentang Anak, kini orang tua dapat dengan mudahnya memonitor perkembangan persona-sosial anak dengan mengenali gejala atau gangguan awal terkait ASD seperti ketika anak terlambat bicara.
Perlu dicatat bahwa fitur ini merupakan skrining awal yang dapat membantu orang tua, tapi tidak untuk menggantikan konsultasi medis dengan ahli.
Tentang Anak berharap dengan adanya fitur ini, anak dengan autisme dapat terdeteksi lebih dini sehingga lebih cepat diterapi dan perkembangannya lebih optimal.
Tentang Anak berkomitmen untuk terus membantu lebih banyak orang tua di Indonesia dalam memantau perkembangan anak dengan mudah, cepat, praktis, bersama ahlinya melalui aplikasi yang saat ini dapat di unduh dengan gratis di App Store dan Play Store.
Mari bersama bangun Indonesia lebih baik lagi dimulai dengan pengasuhan yang optimal di rumah didampingi oleh aplikasi Tentang Anak.
Baca Juga: 7 Jenis Mainan untuk Tumbuh Kembang Anak Autisme, Mulai dari Puzzle hingga Plastisin
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR