Nakita.id – Ingin #BerperanSama mengajarkan anak mandi sendiri? Berikut ini tips-tipsnya.
Berperan Sama dalam mengasuh anak penting untuk dilakukan oleh Dads.
Tak perlu Berperan Sama dalam hal yang rumit, Dads bisa mencobanya dengan melakukan aktivitas yang mudah terlebih dahulu.
Salah satunya dengan mengajarkan anak mandi sendiri.
Ya, ketika anak mulai beranjak besar, penting untuknya mengetahui cara mandi sendiri.
Selain melatih kemandirian, mengajarkan anak mandi ternyata juga memiliki manfaat lain lo, Dads.
“Penting untuk mengajari anak-anak mandi secara mandiri, sehingga mereka mendapatkan kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab yang meningkat,” kata Rebecca de Guzman, terapis okupasi di Pusat Pengayaan Perkembangan Anak di ManilaMed, Manila.
Tak hanya itu, mandi sendiri juga merupakan kesempatan yang baik untuk mengajari anak-anak tentang keamanan tubuh, dan membedakan mana sentuhan yang pantas dan tidak pantas.
Lantas, kapan harus memulai mengajarkan anak mandi sendiri?
Melansir dari Smart Parenting, usia yang tepat untuk mengajarkan anak mandi sendiri adalah antara tiga dan lima tahun.
Untuk memudahkan Dads mengajari Si Kecil, berikut ini Nakita telah rangkum cara-cara mengajarkan anak mandi dari De Guzman.
Baca Juga: Berperan Sama Mengajarkan Anak Menyikat Gigi, Terapkan 7 Cara Mudah Berikut Ini
Dads dapat membuat langkah pertama ini menjadi permainan.
Misalnya, saling berlomba meletakkan pakaian kotor ke dalam keranjang.
Ajari anak untuk memikirkan area kamar mandi yang kering dan area yang basah, beserta fungsinya.
Jangan lupa jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti anak ya, Dads.
Ajari anak untuk menyalakan keran untuk mengisi ember.
Jika menggunakan pemanas air, instruksikan anak untuk meminta Dads melakukannya untuk mereka.
Ajari dia untuk memeriksa suhu, apakah itu sudah tepat dan pas sebelum membasahi tubuh.
Jika menggunakan gayung, beri tahu anak untuk tidak mengisi terlalu penuh supaya bisa diangkat sendiri.
Kemudian, ajari anak untuk menuangkan air di bagian depan dan belakang tubuhnya.
Tekankan kepada anak bahwa ini adalah waktunya mandi, bukan waktu bermain, maka ia harus mengarahkan air ke dirinya sendiri, dan tidak menggunakannya untuk menjatuhkan barang-barang, atau membanjiri lantai.
Setelah cukup basah, ajari dia untuk mematikan air.
Beri tahu anak berapa banyak sampo yang harus ia gunakan dengan menunjukkan telapak tangannya.
Isyarat yang berguna adalah mengatakan "Ini hanya sedikit, seperti ini" atau mengatakan kepadanya bahwa itu seukuran koin.
Jika dia tidak memiliki keterampilan motorik untuk secara efisien menangkap dan memeras jumlah yang benar, pindahkan sampo ke dalam botol pompa.
Tentukan jangka waktu untuk menyabuni rambut dan beri tahu anak untuk menjauh dari mata agar tidak pedih.
Ajarkan pendekatan top-down untuk memastikan anak tidak melupakan bagian tubuhnya.
Bawa cermin untuk menunjukkan padanya di mana dan berapa banyak mereka telah menyabuni. Ingatkan mereka untuk membasuh bagian belakang telinga juga ya, Dads.
Seperti dengan rambut dan membasahi tubuh, coba tentukan berapa lama dia harus menghabiskan waktu untuk menyabuni seluruh tubuh.
Sekali lagi, jangan mengisi gayung sampai penuh. Ingatkan anak bahwa gelembung busa harus hilang.
Handuk harus cukup besar untuk membungkus tubuh, tetapi tidak terlalu besar, sehingga anak kesulitan untuk memindahkannya.
Seperti saat menyabuni tubuh, dia bisa melakukan top-down dengan menepuk-nepuk dirinya sendiri agar lebih mudah diingat bagaimana melakukannya.
Nah, itu dia Dads cara #BerperanSama mengajarkan anak mandi sendiri. Mudah sekali, bukan?
Baca Juga: Berperan Sama Meningkatkan Kefasihan Membaca pada Anak, Coba Lakukan 7 Cara Ini di Rumah
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR