"Kita harus buka wawasan dan belajar menurunkan ekspektasi, karena kadang-kadang culture itu bisa berbeda antara keluarga kita dengan keluarga pasangan," jelas Indriyani.
Ada sejumlah penyebab kenapa hubungan antara menantu dan mertua tidak harmonis.
"Kedua belah pihak punya ekspektasi yang tinggi," kata Indriyani.
"Misalnya mertua ingin calon menantunya bisa masak masakan arab, spain, sunda, sumatra," ujar dia.
"Sementara si menantu juga berpikir, mertua saya harus baik hati seperti ibu suri," sambungnya.
Indriyani mengatakan bahwa, terkadang ekspektasi tersebut bisa tidak sesuai kenyataan dan membuat kita kecewa.
"Kuncinya adalah kita harus memahami satu sama lain dulu," ujarnya.
"Kalau misalnya bingung harus mengobrol apa, hal-hal yang ringan saja dulu misalnya makanan kesukaan ibu mertuanya," lanjutnya.
Indriyani menyarankan, karena menantu adalah pihak yang paling muda, sebaiknya lebih dulu approach (mendekati) mertua.
"Menantu harus lebih dulu inisiatif mencari informasi soal topik obrolan," katanya.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR