Camilla telah menjadi presiden lebih dari 90 badan amal yang mencakup masalah kesehatan, mempromosikan keaksaraan, seni, kesejahteraan hewan, hingga memberikan dukungan para penyintas pemerkosaan serta pelecehan seksual.
Sebelumnya diketahui Camilla jadi orang ketiga dalam pernikahan Charles dan Diana.
Hal tersebut membuat banyak masyarakat Inggris memiliki pandangan negatif terhadap Camilla.
Bahkan, pada tahun 1997, hanya 7 persen masyarakat Inggris yang berpikir Camilla menjadi Permaisuri Ratu ketika naik takhta.
Pada pernikahan Charles dan Camilla di tahun 2005, Clarence House yang merupakan kediaman Pangeran Wales mengumumkan bahwa Camilla akan menggunakan gelar Permaisuri Putri ketika Charles naik takhta.
Namun, menurut laporan tahun 2017 di The Guardian, gelar Permaisuri Putri tidak memiliki makna historis atau hukum.
Pada wawancara NBC 2010 lalu, Charles mengungkapkan pendapatnya saat ditanya gelar Camilla kelak saat Charles naik takhta.
"Itu, yah... kita lihat saja bukan? Itu bisa saja," ujar Charles.
Hingga pada Februari 2022 lalu, Ratu Elizabeth II berharap kelak Camilla menjadi Permaisuri.
Ratu Elizabeth II begitu memuji kesetiaan dan pengabdian Camilla.
"Ketika pada waktunya, putra saya Charles menjadi Raja, saya tahu Anda akan memberinya dan istrinya Camilla dukungan yang sama seperti yang telah Anda berikan kepada saya. Dan merupakan harapan tulus saya bahwa ketika saatnya tiba, Camilla akan dikenal sebagai Permaisuri karena dia melanjutkan pengabdiannya yang setia," harapan Ratu Elizabeth II.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR