Penyebarannya bermula dari para perantau yang membawa mangkuk produksi pabrik Provinsi Guangdong ini.
Para perantau membawa mangkuk ayam jago ke beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Sejak saat itu, mengkuk ayam jago diproduksi dengan berbagai metode.
Mulai dari teknik gambar tangan maupun mesin.
Meski sudah banyak tersebar di beberapa negara, cawan asli pada masa kekaisaran masih menjadi daya tarik tersendiri.
Khususnya untuk para kolektor barang antik di seluruh dunia.
Bahkan cawan aslinya disebut-sebut hanya ada empat di dunia.
Keempatnya pernah dilelang oleh badan lelang Sotheby di Hong Kong pada tahun 1960, 1970-an, 1980-an, 1990-an, dan 2014.
Lelang tertinggi mangkuk tersebut mencapai 36,3 juta dollar AS.
Sementara itu, di Indonesia sendiri gambar ayam jago yang ikonik tersebut sudah merambah ke dunia fashion.
Melalui tangan kreatif anak bangsa, kita bisa lihat gambar ayam jago tersebut di tas, kaus, dan topi.
Baca Juga: Iris Lemon dalam Mangkuk dan Letakkan di Kamar Tidur, Ini Alasannya
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR