Bisa dibilang operasi tersebut sangat rumit dan berisiko.
Dr. Mark Urata selaku Kepala Bedah Plastik dan Rekonstruktif di Rumah Sakit Anak Los Angeles yang terlibat dalam operasi tersebut mengungkapkan rendahnya tingkat keberhasilan operasi pemisahan kembar siam kepala.
"Pada saat itu, tingkat keberhasilan untuk pemisahan serupa tidak besar," ungkap dr. Mark Urata.
Beruntung, operasi tersebut berhasil dan keduanya bisa hidup dengan baik.
Namun, si kembar menghadapi tantangan lain saat kembali ke Guatemala usai dioperasi.
Sebab, Josie Hull dan Teresa Cajas tertular infeksi otak yang mengancam jiwa.
Teresa segera diterbangkan ke Los Angeles untuk mendapatkan perawatan.
Sementara Josie berjuang untuk melawan kejang dan komplikasi medis lainnya.
Meski begitu, daya juang hidup Teresa dan Josie begitu kuat.
Hingga orangtua kandungnya dengan berat hati memutuskan supaya sang anak diadopsi oleh orangtua angkatnya di Amerika.
Sebab, Josie dan Teresa bisa dekat dengan tempat berobatnya sekaligus mendapatkan perawatan yang baik oleh orangtua angkatnya.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR