Nakita.id - Penyakit kulit langka, seperti namanya jarang dialami oleh orang banyak.
Kondisi penyakit kulit langka pun berbeda-beda sesuai jenis dan gejalanya.
Penyakit kulit langka ini juga disebabkan oleh berbagai hal dan faktor.
Masalah kulit memang menjadi salah satu hal yang kerap dialami banyak orang.
Dalam kondisi biasa, masalah kulit ini mungkin hanya menimbulkan gatal, iritasi atau ruam.
Tapi ada kondisi khusus di mana orang mengalami penyakit kulit yang jarang terjadi pada orang lain.
Salah satunya adalah penyakit kulit langka Epidermolisis Bullosa.
Moms mungkin belum familiar dengan penyakit kulit ini.
Tapi faktanya, Epidermolisis Bullosa sudah didapati di Indonesia.
Seperti apa gejala, ciri-ciri serta penyebabnya?
Yuk langsung saja simak!
Baca Juga: Cukup dengan Ramuan Herbal, Sembuhkan Penyakit Kulit Gatal Ini Kata dr. Zaidul Akbar
Penyakit kulit langka Epidermolisis Bullosa atau yang sering disingkat EB adalah kondisi ditandai dengan kerapuhan kulit dan mukosa.
Kulit akan rapuh dan melepuh sebagai respons cedera ringan.
Tidak hanya itu, kondisi ini juga membuat penderitanya sangat sensitif terhadap panas, gosokan atau garukan.
Dikutip dari Mayo Clinic, dalam kasus parah, kulit melepuh tersebut bsia terjadi di dalam tubuh.
Contohnya di lapisan mulut atau perut.
Kondisi EB ini bisa diturunkan atau faktor genetik dari garis keturunan.
Biasanya, kondisi ini dialami oleh bayi atau anak kecil.
Meski begitu, ada juga orang yang tidak mengalami hal ini sampai remaja atau dewasa meski mereka punya keturunan tersebut.
Penyakit EB ini tidak bisa disembuhkan, tapi tetap bisa dirawat untuk mengurangi gejalanya.
Perawatan yang dilakukan seperti mencegah lecet atau luka baru.
Baca Juga: Penyebab Penyakit Kulit Ternyata karena Alami Masalah Kesehatan Kronis, Waspadai!
Meski tidak bisa disembuhkan, kalian bisa mengetahui tanda awal penyakit kulit langka Epidermolisis Bullosa.
Karena bagaimana pun, lebih cepat tahu gejalanya maka perawatan yang didapatkan juga lebih cepat.
Berikut adalah tanda yang umumnya muncul:
1. Kulit rapuh, mudah melepuh dan mengelupas di bagian tangan dan kaki.
2. Kuku lebih tebal dan tidak beraturan.
3. Ada luka melepuh di bagian mulut dan tenggorokan.
4. Kulit kepala melepuh dan rambut rontok.
5. Kulit terlihat lebih tipis.
6. Benjolan kecil seperti jerawat (milia).
7. Masalah gigi atau kerusakan gigi.
Baca Juga: Jenis Jamur Kulit yang Bisa Membahayakan, Perlu Dicegah Sebelum Infeksi Berlebih
8. Mengalami kesulitan menelan.
9. Kulit mengalami gatal dan nyeri.
Moms bisa melakukan perawatan tergantung pada gejala yang dialami.
Jangan lupa juga untuk berkonsultasi dengan dokter ketika menjalani perawatan penyakit kulit EB.
Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah:
- Mencegah terpapar panas, terik, gesekan, atau bentuk trauma kulit lain.
- Mengobati luka melepuh dengan krim atau salep yang tepat.
- Mengurangi risiko infeksi dengan antibiotik.
- Menjaga nutrisi baik dengan diet seimbang.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Kudis yang Disebabkan Karena Gigitan Serangga dan Cara Mengobatinya
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR