Nakita.id – Apa penyebab dan obat bayi diare terbaik untuk Si Kecil? Berikut ini penjelasannya untuk Moms.
Obat bayi diare merupakan salah satu obat yang penting ada di rumah.
Dengan menyimpan obat bayi diare, Moms bisa langsung segera bertindak menangani Si Kecil ketika diare.
Berbicara soal diare, kondisi ini memang merupakan salah satu masalah anak yang paling umum dialami di seluruh dunia.
Sayangnya, pada bayi yang baru lahir atau bayi yang masih kecil, tidak selalu mudah untuk membedakan antara feses yang normal dan diare.
Salah satu cara yang bisa Moms lakukan untuk mengenali diare pada bayi adalah dengan melihat warna dan konsistensi feses.
Melansir dari Very Well Family, kotoran bayi yang normal memang bisa bermacam-macam warna dan konsistensinya.
Kotoran bayi biasa bisa terlihat kuning, cokelat, coklat, atau hijau.
Sementara itu, konsistensinya bisa berair, lembut, kental seperti pasta, atau lebih terbentuk.
Untuk penyebab diare sendiri, ada bermacam-macam, Moms.
Wah, apa saja, ya?
Baca Juga: Obat Bayi Susah BAB, Perhatikan Makanan yang Diberikan agar Si Kecil Tidak Sembelit
Melansir dari WebMD, berikut ini beberapa penyebab bayi diare yang wajib Moms ketahui.
- Infeksi virus, bakteri, atau parasit
Bayi dapat tertular kuman ini melalui kontak dengan makanan atau air yang tidak bersih atau ketika mereka menyentuh permukaan kuman, dan kemudian memasukkan tangan ke dalam mulut.
- Alergi makanan atau terhadap obat-obatan
- Terlalu banyak minum jus buah
- Keracunan
Meski bisa membaik dengan sendirinya, tak ada salahnya jika Moms segera memberikan penanganan saat anak diare.
Salah satu obat bayi diare terbaik yang bisa diberikan adalah dengan menggunakan bahan alami.
Apa saja, ya?
Melansir dari Parenting Firstcry, inilah beberapa obat bayi diare terbaik untuk anak.
Karena gerakan longgar, bayi kehilangan banyak kalium, dan perlu untuk mengisinya kembali.
Baca Juga: Wajib Simak Harga Obat Bayi Pamol Sirup Terbaru September 2022, Ampuh Meredakan Demam
Cara pertama yang bisa Moms gunakan adalah pisang. Pisang mengandung kalium, seng, zat besi, kalsium, magnesium, serta vitamin A dan B6.
Gerakan longgar benar-benar dapat menguras energi bayi, jadi pisang bisa membantu memulihkan kekuatannya.
Untungnya, kebanyakan bayi menyukai rasa pisang dan mudah ditemukan kapanpun.
Jahe baik untuk sistem pencernaan dan merupakan pengobatan yang efektif untuk diare.
Cara menggunakannya, campurkan satu sendok teh jahe parut, sedikit bubuk kayu manis, sedikit bubuk jinten, dan satu sendok teh madu.
Moms juga bisa menambahkan pala sebelum memberikannya kepada Si Kecil.
Berikan campuran ini kepada bayi tiga kali sehari.
Apel penuh dengan pektin yang membantu mengencangkan gerakan usus anak.
Cuci apel, rebus dalam air, dan buat pure agar lembut dan mudah dicerna.
Ini tidak hanya akan mencegah gerakan longgar, tetapi akan memberi energi yang sangat dibutuhkan bayi.
Terlepas dari manfaat kesehatan dimiliki, air kelapa adalah cairan yang luar biasa untuk membantu pemulihan anak dari serangan diare.
Baca Juga: Manfaat Obat Bayi Ibuprofen yang Aman Diberikan Mulai dari Usia 3 Bulan
Tidak hanya rasanya yang enak, tetapi air kelapa juga bisa membantu tubuh mendapatkan kembali cairan yang hilang.
Moms sebaiknya memberikan air kelapa kepada anak minimal 2-3 kali dalam sehari.
Bayi perlu mengisi kembali energinya yang hilang ketika ia memiliki gerakan yang longgar.
Wortel adalah salah satu sumber energi yang bagus untuk anak.
Jus atau pure wortel dapat disajikan beberapa kali dalam sehari.
Namun, perlu Moms ketahui, kalau cara-cara di atas hanya bisa diterapkan jika anak sudah berusia 1 tahun ke atas, ya.
Apabila cara tersebut tidak membuat kondisi Si Kecil segera membaik, alangkah baiknya hubungi dokter apalagi jika anak telah mengalami gejala berikut.
- Demam 102 derajat Fahrenheit atau lebih tinggi
- Muncul darah atau nanah di feses, atau feses berwarna hitam, putih, atau merah
- Anak lesu
- Muntah
Nah, itu dia Moms penyebab diare dan obat bayi terbaik yang bisa diberikan untuk Si Kecil.
Baca Juga: Harga Aloclaire Plus Gel, Obat Bayi Sariawan Ampuh dan Aman Jika Tertelan!
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR