Nakita.id – Sekian banyak pilihan obat yang tersedia, tapi Moms perlu tahu apa saja obat bayi yang tidak diperbolehkan.
Obat bayi yang tidak diperbolehkan dalam hal ini lantaran usia bayi belum mencukupi untuk dapat mengonsumsi obat tersebut.
Lantas, apa saja ya obat bayi yang tidak diperbolehkan untuk bayi sebelum capai usia minimum?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Usia memang menjadi tolak ukur penting dalam memberikan obat apapun.
Pasalnya, beberapa obat yang cukup jadi solusi efektif mengatasi sakit pada bayi tidak dapat diberikan untuk semua bayi.
Misalnya, obat tersebut hanya boleh diberikan untuk bayi usia 6 bulan ke atas atau lebih tinggi lagi.
Setidaknya mereka harus mencapai usia minimum terlebih dahulu untuk dapat mengonsumsi obat tertentu.
Kalau tidak, efek samping yang tidak diinginkan dapat terjadi yang dapat membahayakan kesehatan.
Bukan malah sembuh justru dapat menimbulkan masalah baru.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah deretan obat yang tidak diperbolehkan diberikan untuk bayi sebelum mencapai usia tertentu.
Baca Juga: Manfaat Obat Bayi Ibuprofen yang Aman Diberikan Mulai dari Usia 3 Bulan
Ibuprofen selama ini dikenal baik untuk mengatasi demam pada bayi dan anak-anak di atas usia 6 bulan.
Untuk itu sebaiknya, obat ini tidak diberikan untuk bayi yang berusia di bawah 6 bulan.
Efek samping yang terjadi adalah obat dapat menyebabkan sakit atau peradangan pada bayi.
Pemberian ibuprofen untuk bayi di usia 6 bulan ke bawah adalah dapat mengurangi aliran darah ke ginjal.
Obat ini juga tidak boleh diberikan pada bayi yang menderita asma, gangguan ginjal, hati, dan penyakit kronis.
Aspirin menjadi obat berikutnya yang tidak boleh diberikan pada bayi.
Pemberian obat ini pada bayi hanya akan membuat mereka rentan mengalami Reye’s syndrome.
Reye’s syndrom dapat berakibat fatal lantaran dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa organ seperti hati dan otak.
Aspirin juga banyak dikenali dengan nama lain salisilat atau acetylsalicylic acid.
Untuk itu, baca kembali label sebelum membeli obat apabila terdapat kandungan obat ini.
Moms juga sebaiknya tidak teburu-buru dalam memberikan obat antimual pada bayi, baik itu resep dokter maupun yang terjual bebas.
Baca Juga: Wajib Simak Harga Obat Bayi Pamol Sirup Terbaru September 2022, Ampuh Meredakan Demam
Biasanya mual hanya berlangsung selama beberapa saat dan dapat berangsur membaik dengan sendirinya.
Pemberian obat mual pada bayi dapat menyebabkan kombilasi, seperti dehidrasi dan dehidrasi.
Memberikan obat yang diresepkan khusus untuk orang dewasa kepada bayi juga tidak boleh dilakukan.
Pemberian obat sembarangan bisa sangat berbahaya untuk bayi.
Hal ini juga berlaku untuk obat yang diresepkan untuk orang lain yang diberikan kepada bayi.
Obat-obatan yang diresepkan khusus untuk orang lain tidak dapat disamaratakan dan bisa saja memberi efek buruk pada bayi.
Pemberian obat batuk dan pilek yang terjual bebas tanpa resep dokter juga bisa menjadi bahaya.
Terutama, jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan pemberian obat batuk dan pilek tanpa resep dokter pada anak di bawah 4 tahun.
Obat-obatan yang dimaksud termasuk dekongestan, antihistamin, dekstrometorfan, dan ekspektoran batuk.
Efek samping yang mungkin terjadi adalah mudah mengantuk, peningkatan detak jantung, hingga ruam kulit.
Baca Juga: 10 Obat Batuk Bayi, dari Bahan Alami Hingga Tersedia di Apotek Lengkap dengan Harga Terbaru
Rejuvenated Youthful Skin Bersama Rangkaian Wardah 1% Microcapsule Retinol & 3% Ceramide, Formulasi Powerful untuk Hasil Maksimal
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR