Nakita.id - Berikut adalah kunci jawaban Bab 1 Lembar Aktivitas 8 Sejarah Kurikulum Merdeka IPS Kelas X halaman 60-61.
Materi yang dibahas dalam Bab 1 Sejarah Kurikulum Merdeka IPS Kelas X adalah Sejarah: Manusia, Ruang, dan Waktu.
Selain menjawab soal di Lembar Aktivitas 7 di halaman 54, soal lainnya yang dapat dicoba di buku Sejarah Kurikulum Merdeka IPS Kelas X adalah Lembar Aktivitas 8 di halaman 60-61.
Dalam soal ini, peserta didik diminta untuk menafsirkan makna sosial dan menganalisis suatu kajian sejarah yang telah disajikan.
Tentunya sebelum menjawab, peserta didik wajib membaca satu artikel yang telah disajikan.
Kemudian, peserta didik diminta untuk mencari keterkaitan antara sejarah dan ilmu sosial dalam artikel tersebut.
Juga, menganalisis kondisi sinkronik atau keadaan masyarakat Indonesia pada saat itu.
Tujuannya tentu tak lain adalah untuk mempermudah peserta didik mempelajari sejarah dalam beberapa pertemuan ke depan.
Peserta didik diharapkan untuk mencoba menjawab pertanyaan yang dilontarkan pada buku ini.
Baru setelahnya, peserta didik bisa mencoba mencocokkan jawabannya dengan kunci jawaban yang sudah orangtua siapkan.
Berikut ini kunci jawaban lengkap Bab 1 Lembar Aktivitas 8 Sejarah Kurikulum Merdeka IPS Kelas X halaman 60-61.
Kunci Jawaban Lengkap Bab 1 Lembar Aktivitas 8 Sejarah Kurikulum Merdeka IPS Kelas X Halaman 60-61
Perempuan Bicara dalam Majalah Dunia Wanita: Kesetaraan Gender dalam Rumah Tangga di Indonesia, 1950-an
Sumber: Ningrum, S. U. D. (2018). Perempuan Bicara dalam Majalah Dunia Wanita: Kesetaraan Gender dalam Rumah Tangga di Indonesia, 1950-an. Lembaran Sejarah, 14(2), 194-215.
Petunjuk Kerja
• Tugas mandiri secara individu.
• Kalian dapat menggunakan berbagai sumber untuk menjawab dan melakukan analisis dari topik bacaan di atas.
• Kemukakan temuan kalian di kelas.
Pertanyaan reflektif:
• Jelaskan keterkaitan antara sejarah dan ilmu sosial dalam artikel di atas?
Jawaban:
Keterkaitan sejarah dengan ilmu sosial pada artikel tersebut adalah sejarah maupun ilmu sosial dalam artikel tersebut sama-sama berbicara tentang manusia.
Sejarah dan ilmu sosial dalam artikel tersebut saling melengkapi karena dalam pendeskripsian maupun analisis, sejarah memerlukan ilmu-ilmu sosial lain.
Sedangkan, ilmu sosial juga memerlukan sejarah dalam melakukan pendekatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan dan melihat apa yang terjadi di masa lalu.
Artikel tersebut membicarakan tentang kesetaraan gender, yang mana memperlihatkan kehidupan sosial pada masa itu.
Maka, peran sejarah adalah menjelaskan kronologi waktu tentang apa saja yang terjadi dalam rentan waktu tersebut terkait dengan kesetaraan gender dan perempuan.
Artikel tersebut juga memperlihatkan hal-hal yang terkait dengan stuktur sosial, kelompok sosial mengenai perempuan dan kesetaraan gender, yang mana sejarah membantu dalam merunut kejadian terkait hal tersebut pada masa itu.
Dengan demikian, orang-orang pada saat ini dapat mengetahui apa yang terjadi terkait dengan perempuan dan kesetaraan gender di masa lalu.
• Analisislah kondisi sinkronik (keadaan masyarakat Indonesia) pada masa itu terhadap perempuan!
Jawaban:
Kondisi sinkronik adalah kondisi yang terjadi pada masa tertentu atau terbatas.
Kondisi sinkronik yang dibahas di sini adalah situasi di masyarakat terhadap perempuan pada tahun sebelum dan sesudah 1950-an.
Kedudukan perempuan di Indonesia dipengaruhi oleh hukum adat dan tradisi yang berkembang di Indonesia.
Perempuan yang menikah akan disebut ibu, karena lekat dengan budaya mengasuh anak di rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga/domestik.
Meski sudah berpendidikan, budaya tersebut tetap melekat di perempuan yang harus menjalani peran tersebut.
Selain itu, adanya pemikiran bahwa setiap rumah tangga punya peran masing-masing.
Seperti, laki-laki diberikan pendidikan untuk aktif berkarir dan terjun di masyarakat, sedangkan perempuan mau berpendidikan ataupun tidak diharuskan di rumah untuk mengurus anak dan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga.
Pada zaman itu, banyak orangtua yang justru memasukkan anak perempuannya ke pendidikan keterampilan khusus seperti menjahit, memasak, mengurus anak, dan pekerjaan rumah tangga. Sehingga, semakin kuat pemikiran bahwa laki-laki berkiprah di politik, sedangkan perempuan berada pada fungsi reproduksinya.
Disini perempuan berperan dalam mendukung dan membantu laki-laki untuk sukses dalam berpolitik dan berkarir. Namun juga, diberi tanggung jawab untuk melahirkan dan mendidik anak yang disebut-sebut akan menjadi penerus bangsa yang baik. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai organisasi.
Pada tahun 1920-1940an, jumlah perempuan yang mengenyam pendidikan semakin meningkat.
Meski masih berkutat dengan budaya yang melekat kuat di masyarakat Indonesia, banyak perempuan yang sudah mulai banyak aktif di luar rumah, seperti melakukan kegiatan sosial, organisasi, agama, nasionalis dan kepemudaan.
Kemudian, mereka juga banyak menyuarakan hak-hak perempuan bahwa perempuan pantas untuk memiliki pendidikan, akses kesehatan yang memadai, pernikahan yang setara, pekerjaan domestik dikerjakan bersama dengan laki-laki, aktif terlibat di politik, dan ekonomi.
Setelah Indonesia merdeka, banyak perempuan yang turut andil dalam mengisi kemerdekaan dan berperan penting dalam memajukan kehidupan perempuan dan negara. Salah satu caranya yaitu menyuarakan melalui tulisan di majalah.
Nah, itulah kunci jawaban lengkap Bab 1 Lembar Aktivitas 8 Sejarah Kurikulum Merdeka IPS Kelas X halaman 60-61.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR