Nakita.id – Bila Moms pernah mendengar penyakit kulit dermatitis atopik, jenis alergi ini dapat dialami oleh semua orang.
Tidak hanya bayi dan anak-anak, tetapi penyakit kulit dermatitis atopik juga dapat dialami oleh orang dewasa.
Penyakit kulit dermatitis atopik dapat berbeda gejalanya berdasarkan tingkat keparahan.
Kulit yang mengalami dermatitis atopik menyebabkan kondisi kulit kering, gatal dan tampak meradang.
Meski penyakit kulit ini tidak menular, biasanya kondisi ini cenderung kambuh apabila bersinggungan dengan pemicu alergi.
Pemicu ini dapat bermacam-macam mulai dari makanan hingga polusi yang ada di sekeliling.
Dermatitis atopik sering juga dikenal sebagai eksim atopik merupakan bentuk eksim yang paling umum, terutama mempengaruhi anak-anak.
Kondisi ini menyebabkan kulit menjadi gatal, merah, kering dan pecah-pecah.
Dermatitis atopik dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun, tetapi area yang paling umum terkena adalah wajah (pipi), leher, tangan, dan kaki.
Penyebab pasti dermatitis atopik itdak hanya tergantung pada satu hal. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang mengalami alergi.
Gejala dermatitis atopik seringkali juga memiliki pemicu tertentu seperti seperti sabun, deterjen, dan cuaca.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Kulit Rosacea yang Dialami Maia Estianty, dari Penyebab hingga Cara Mengobatinya
Terkadang alergi makanan juga dapat berperan, terutama pada anak kecil.
Dilansir dari American Academy of Dermatology Association, para ahli menemukan bahwa penyebab dermatitis atopik meliputi:
Para peneliti menemukan bahwa seseorang dapat lebih mungkin mengalami dermatitis atopik jika memiliki riwajat yang memiliki dermatitis atopik, alergi, makanan, asma, atau hay fever.
Faktanya gen tertentu mempengaruhi bagian kulit yang disebut penghalang epidermal.
Ini adalah lapisan luar kulit yang melindungi kita dari kehilangan terlalu banyak air dan mencegah kuman masuk melalui kulit.
Dermatitis atopik menyebabkan celah di lapisan luar kulit ini.
Ketika seseorang memiliki dermatitis atopik, iklim dan cuaca dapat menjadi pemicu yang besar.
Anak-anak yang memiliki risiko lebih tinggi terkena dermatitis atopik lebih sering mendapatkannya ketika mereka tinggal di kota, tempat yang dingin dan lembab setidaknya sepanjang tahun.
Serta daerah pegunungan dengan suhu rendah setidaknya selama sebagian tahun.
Paparan zat yang mengiritasi kulit atau menyebabkan reaksi alergi dapat menyebabkan dermatitis atopik.
Alergen tersebut termasuk asap rokok, wewangian yang ditemukan dalam produk perawatan kulit, deterjen, polusi, pakaian wol, hingga makanan tertentu (biasanya telur, produk susu, gandum, kedelai, dan kacang-kacangan)
Baca Juga: Atasi Gatal, Eksim dan Penyakit Kulit Lain Cukup dengan 3 Rempah Berikut Ini!
Gejala utama dermatitis atopik adalah kulit kering dan gatal yang sering berubah menjadi ruam merah saat kambuh.
Banyak faktor fisik dan internal yang berbeda dapat memicu timbulnya eksim.
Peradangan yang dihasilkan menyebabkan peningkatan aliran darah dan timbulnya rasa gatal.
Melansir dari Healthline, dermatitis atopik memiliki gejala yang berbeda tergantung pada usia seseorang.
Gejala pada bayi dapat meliputi:
Kulit kering, gatal, bersisik, ruam di kulit kepala atau pipi, dan ruam yang mungkin menggelembung dan mengeluarkan cairan bening
Bayi dengan gejala ini mungkin mengalami kesulitan tidur karena kulitnya yang gatal. Mereka juga dapat mengalami infeksi kulit akibat garukan.
Sementara itu pada pada anak-anak gejala dapat dapat meliputi:
Ruam di lipatan siku, lutut, atau keduanya, bercak kulit bersisik di lokasi ruam, bintik-bintik kulit yang lebih terang atau gelap, kulit tebal dan kasar, kulit sangat kering dan bersisik serta ruam di leher dan wajah, terutama di sekitar mata
Orang dewasa cenderung memiliki kulit yang sangat kering dan bersisik.
Menurut American Academy of Dermatology Association, orang dewasa cenderung mendapatkan dermatitis atopik di tempat yang berbeda dari anak-anak.
Baca Juga: Gejala Awal dan Tanda-tanda Penyakit Lupus Kulit yang Penting Diperhatikan
Daerah yang sering terkena dampak meliputi: belakang lutut, lekukan siku, belakang leher, dan wajah
Orang dewasa juga lebih cenderung memiliki gejala di sekitar mata mereka.
Mereka yang menderita dermatitis atopik saat masih anak-anak mungkin memiliki bercak kulit yang berubah warna atau kasar yang mudah teriritasi.
Dermatitis atopik yang parah mungkin perlu mendapatkan perawatan dokter.
Perawatan tersebut termasuk krim steroid atau salep untuk gejala ringan ringan atau pil steroid untuk kasus yang lebih parah.
Selain itu perawatan lain termasuk antihistamin untuk mengontrol gatal, terutama di malam hari dan antibiotik jika memiliki infeksi bakteri.
Tapi apabila Si Kecil atau Moms mengalami dermatitis atopik yang kambuh, beberapa pengobatan rumahan ini dapat membantu.
- Mandi air hangat oatmeal. Adanya antioksidan dalam oatmeal dapat membantu meredakan peradangan dan gatal.
- Gunakan humidifier. Menambahkan kelembapan ke udara dapat membantu menjaga kulit dari kekeringan dan gatal.
- Hindari mengangguk kulit, apabila tidak tahan dengan rasa gatal cobalah menekan area yang gatal alih-alih menggaruknya.
- Kenakan pakaian longgar yang tidak akan mengganggu kulit. Pakaian yang longgar tidak akan bergesekan dengan kulit, dan dapat membantu mencegah berkeringat.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR