Nakita.id - Kontraksi kehamilan merupakan bagian normal dari kehamilan.
Setiap ibu hamil mungkin akan merasakan kontraksi kehamilan yang berbeda-beda pada setiap trimesternya.
Kontraksi kehamilan terjadi ketika otot rahim mengencang dan melentur seperti melenturkan otot lainnya.
Namun bagi banyak orang, mengalami kontraksi kehamilan dapat membingungkan, terutama membedakan antara kontraksi non persalinan dan persalinan.
Pasalnya setiap mengalami kontraksi hal tersebut tidak selalu berarti sebagai tanda persalinan yang sesungguhnya.
Nah untuk mempersiapkan penanganan yang tepat, setiap ibu hamil perlu mengenali tanda-tanda kontraksi kehamilan supaya dapat melakukan tindakan untuk mengatasinya.
Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai jenis-jenis kontraksi kehamilan dan tanda yang dapat dikenali.
Jenis kontraksi ini adalah kondisi yang sering Moms hadapi sehari-hari.
Dilansir dari Parents, kontraksi Braxton Hicks benar-benar normal dan biasanya mulai terjadi pada trimester kedua.
Seringkali ibu hamil akan merasakan pengerasan atau pengencangan rahim yang cepat, biasanya terasa di bagian depan.
Kontraksi Braxton Hicks menandakan bahwa rahim sedang bersiap untuk melahirkan.
Baca Juga: Cara Merangsang Kontraksi Supaya Persalinan Normal Tidak Berjam-jam
Cobalah menenangkan kram dengan minum banyak air, mandi air hangat, mengosongkan kandung kemih, dan bernapas secara berirama.
Ketika kontaksi ini terjadi, Moms tidak perlu buru-buru mengambil tas untuk pergi ke rumah sakit ya.
Sebelum 37 minggu kehamilan, kontraksi yang datang secara teratur (setiap 10 menit atau kurang) mungkin menandakan persalinan prematur.
Ada kemungkinan kontraksi yang Moms rasakan dipicu oleh dehidrasi atau bahkan stres.
Gejala yang menyertai dari kontraksi prematur diantaranya :
Lebih dari lima kontraksi menyakitkan per jam, kontraksi uterus yang sering dan teratur, kram seperti menstruasi, keputihan dan pendarahan, sakit punggung bawah, tekanan di daerah panggul, hingga membran pecah.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kontraksi persalinan prematur meliputi riwayat persalinan prematur, kehamilan ganda, jarak antar kehamilan yang pendek.
Serviks pendek, stres, infeksi tertentu, kondisi abnormal dari plasenta, leher rahim, atau rahim.
Kontraksi ini mungkin sedikit tidak nyaman dan terasa seperti kram menstruasi ringan hingga sedang.
Biasanya, mereka terputus-putus dan bervariasi, tujuh hingga sepuluh atau bahkan dua puluh menit atau lebih.
Penyebab kontraksi dini termasuk peregangan ligamen di sekitar rahim, dehidrasi, sembelit, dan nyeri gas.
Baca Juga: Berikut Tanda-Tanda Melahirkan yang Belum Banyak Diketahui Orang, Awas Kontraksi Palsu
Gejala dari kontraksi persalinan dini antara lain:
Kontraksi tidak teratur berlangsung sekitar 30 hingga 45 detik, dengan interval 5 hingga 20 menit
Sakit di punggung, kram parah, kesulitan dalam bernafas, hingga nyeri yang menjalar dari belakang ke depan.
Kontrak persalinan aktif ini menunjukan bahwa persalinan semakin dekat. Serviks melebar menjadi sekitar empat sampai sepuluh sentimeter pada tahap ini.
Dalam Mom Junction, gejala yang mengindikasikan kontraksi persalinan aktif meliputi :
Kontraksi berlangsung antara 50 dan 75 detik dengan interval dua hingga tiga menit.
Tekanan dan rasa sakit di punggung saat bayi naik ke jalan lahir dan dorongan yang kuat untuk mendorong.
Moms juga mungkin mengalami mual, pusing, kedinginan, hot flashes, gas, dan muntah.
Kontraksi transisi diangap sebagai bagian paling menyakitkan dari persalinan. Mereka berlangsung selama 60 sampai 80 detik, dengan jarak interval dua sampai tiga menit.
Serviks melebar menjadi sekitar tujuh sampai sepuluh sentimeter. Seringkali, mereka disertai dengan sejumlah besar tekanan di vagina dan rektum.
Selama transisi, Moms mungkin mengalami gemetar, muntah, kedinginan, dan ingin berteriak.
Baca Juga: Mulai Alami Ciri-ciri Mulas Tanda Melahirkan? Ketahui Cara Menghitung Waktu Kontraksi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR