Ada kalanya si bayi dikurung dalam kranji ayam atau kurungan ayam agar leluasa menentukan pilihan sesuai kemauannya.
Pilihan itu menjadi simbolisasi untuk menentukan pilihan atau kecenderungan profesi si bayi di masa depan.
Dengan kata lain, sebagai tanda harapan agar anak bisa mandiri setelah dewasa nanti.
Dalam tradisi Tedhak Siti, si bayi dibimbing menaiki tangga yang terbuat dari tebu.
Tebu bermakan anteping kalbu atau kemantapan hati dan tekat.
Tujuannya, supaya si bayi mantap melangkah sepenuh hati dalam menjalani kehidupan, setelah menentukan pilihan profesinya.
Selanjutnya, mengenalkan bayi pada tanah. Kaki bayi harus menginjak tanah, maknanya berdiri di kaki sendiri, mandiri dan teguh hati.
Kemudian, kaki bayi harus menginjak bubur merah putih yang ditutup daun pisang.
Bisa dimaknai mencintai tanah pertiwi, merah putih, lambang kehidupan.
Berikut merupakan rangkuman tahapan dalam upacara tedak siten antara lain adalah:
- Membersihkan kaki
Baca Juga: Eksklusif: Dokter Reisa Gelar Upacara Adat Tedhak Siten, Yoda Rewel & Nangis Sepanjang Acara
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR