Selama menjalankan diet air putih, Steve lebiih banyak duduk atau berbaring.
Selama kurun waktu itu, ia harus duduk tegak dan mengambil napas dalam-dalam saat hendak berdiri dari posisi duduk atau berbaring.
Bahkan ia harus melakukan proses itu secara perlahan, berhenti selama beberapa detik sambil menunggu rasa pusing itu hilang, dan kemudian ia baru bisa mulai bergerak perlahan.
"Rasanya seperti tubuh saya akan memberi saya energi ketika saya menuntutnya, tetapi sebaliknya tampaknya menghemat energi sebanyak mungkin," cerita Steve.
Ia bahkan mengakui pikirannya terasa hening dan kosong hampir sepanjang waktu.
Seolah-olah semua wilayah otak yang tidak penting berjalan dalam mode siaga berdaya rendah.
Steve merasa ia harus secara sadar melibatkan pikirannya dalam berpikir untuk memperbaikinya.
Selama menjalankan diet air putih, ia hanya melakukan aktivitas yang tak memerlukan energi banyak.
Seperti menulis blog, meditasi, membaca, membuat jurnal, meninjau jurnal lama, memvisualisasikan tujuan, desain lokakarya, dan merenungkan kehidupan itu sendiri.
"Saya mencoba untuk menjaga jadwal kerja saya cukup ringan. Sulit untuk memprediksi berapa banyak energi yang saya miliki pada waktu tertentu, dan saya tidak ingin membebani diri saya sendiri," tambahnya.
Pada akhirnya Steve mampu menyelesaikan diet air putih ini namun ia memberikan catatan untuk siapa saja yang hendak melakukannya, bersiaplah menghadapi kekurangan energi ini.
Baca Juga: Perhatian! Orang dengan Kondisi Ini Ternyata Dilarang Diet Air Putih, Simak Alasannya
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR