Nakita.id – Ayah bisa mengambil banyak peran lewat kegiatan #BerperanSama yang dapat mempengaruhi perkembangan anak.
Berperan sama yang dilakukan ayah tidak hanya meningkatkan hubungan dengan buah hati.
Tetapi keterlibatan ayah dalam berperan sama menunjukan pengaruh positif terhadap perkembangan anak dari beberapa sisi.
Kini sudah saatnya melewati hari-hari ketika ayah yang mencari nafkah dan ibu mengasuh anak lebih banyak di rumah.
Namun kedua orangtua bisa mengambil peran yang sama.
Terutama keterlibatan ayah secara positif mempengaruhi perkembangan anak yang berbeda dengan pengaruh positif ibu.
Kegiatan berperan sama ini dapat dilakukan dengan cara bermain bersama, maupun memiliki aktivitas yang bisa dilakukan ayah dan anak.
Bermain bersama dengan anak berpengaruh besar pada perkembangan dan kesejahteraan mereka.
Dilansir dari Smart Parenting, Craig F. Garfield, MD, profesor Pediatrics and Medical Social Sciences, Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago menyebutkan tiga bidang utama di mana hubungan ayah-anak sangat penting bagi perkembangan anak.
Peranan ayah sangat penting pada tiga bidang perkembangan anak.
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini Moms.
Baca Juga: Berperan Sama dengan Moms, Ini Dia Beberapa Hal yang Dads Harus Lakukan Saat Si Kecil Sakit Flu
1. Membantu Perkembangan Bahasa
Semakin anak mendengar lebih banyak kata yang berasal dari sumber yang berbeda baik ayah dan ibu, kemungkinan besar kosakata dan bahasa anak akan berkembang.
Karena ibu yang memiliki waktu lebih banyak dalam mengasuhnya, kata-kata dan ekspresinya kemungkinan akan lebih umum didengar anak.
Sebaliknya, kata-kata dan ekspresi ayah mungkin terdengar baru bagi anak, sehingga memberikan perluasan kosa kata dan bahasa.
Nah, jadi ayah harus sering-seringlah berbicara dengan anak-anak, terlebih lagi saat mereka belajar mendapatkan kata pertama mereka.
2. Membantu Pengambilan Risiko dan Pemecahan Masalah
Ayah seringkali memiliki caranya sendiri saat bermain dengan anak yang berbeda dari ibu seringkali dianggap ‘berbahaya’.
Bahkan tidak jarang seringkali membuat ibu khawatir karena permainan yang mengundang adrenalin.
Garfield mengatakan permainan tersebut dinamakan ‘rough and tumble’.
Tapi rupanya hal ini dapat meningkatkan keterampilan mengambil risiko anak melalui permainan dengan ayah.
Garfield menambahkan bahwa biasanya, ayah tiba-tiba mengubah aturan main, dan anak dipaksa untuk beradaptasi.
Hal ini semakin meningkatkan kemampuan anak untuk memecahkan masalah yang dihadapi karena mereka ingin terus bermain dengan ayahnya.
Bermain dengan anak menggunakan model seperti itu juga meningkatkan kepercayaan diri, kemandirian, dan eksplorasi anak.
3. Sosok yang Menjadi Teladan
Ayah menjadi sosok teladan bagi anak-anak. Mereka seringkali ingin tumbuh seperti ayah mereka.
Garfield menekankan, ayah adalah panutan bagaimana berada dalam suatu hubungan, bagaimana membuat keputusan perilaku yang sehat dan sejahtera.
Anak-anak adalah peniru yang hebat, sejak balita mereka meniru semua yang dilakukan orangtua mereka.
Poin pentingnya adalah bahwa sebagai panutan, ayah harus mencontoh perilaku dan keterampilan yang baik.
Salah satu nilai yang perlu ditanamkan adalah, anak-anak perlu melihat bagaimana ayah memecahkan suatu masalah dan yang lebih penting perlu melihat ayah bangkit setelah mengalami kegagalan.
Ini adalah pelajaran tentang ketabahan, akal, ketekunan, dan ketahanan, yang akan dibutuhkan anak-anak.
Selain itu, anak juga perlu melihat bagaimana ayah menghargai rasa hormat, kebaikan, dan kasih sayang ditunjukkan dalam tindakan mereka.
Hal tersebut dapat terwujud dalam banyak cara seperti saat ayah menggunakan kata-kata dan tindakan dengan keluarga, teman, bahkan orang asing.
Baca Juga: Berperan Sama Menyambut Kehadiran Si Kecil, Apa Saja yang Harus Dilakukan Dads?
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR