Nakita.id – Ada beragam hal yang akan Moms alami selama masa kehamilan.
Seperti merasakan adanya perubahan hormon pada tubuh.
Perubahan ini kerap membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.
Bahkan Moms sering mengeluh badan yang mulai terasa sakit.
Namun, ibu hamil kerap mengabaikan gejala kehamilan begitu saja.
Moms mungkin mengira keluhan ini memang wajar dan selalu dialami para ibu hamil.
Padahal gejala kehamilan yang membuat Moms merasa tak nyaman tidak boleh diabaikan begitu saja.
Mungkin saja ini bisa menjadi pertanda ada sesuatu yang membahayakan bagi ibu dan janin.
Dengan mengenali gejala kehamilan berbahaya ini, Moms menjadi lebih berhati-hati dan tahu tindakan apa yang harus dilakukan.
Sehingga Moms bisa mendapatkan perawatan yang tepat dan tidak panik secara berlebihan.
Untuk itu, kenali beberapa gejala kehamilan yang perlu diwaspadai seperti dilansir dari WebMD.
Baca Juga: Berkeringat Saat Hamil Jangan Diabaikan Begitu Saja, Bisa Jadi Moms Alami Hal Ini
Perdarahan yang ringan tanpa menimbulkan rasa nyeri memang hal lumrah yang dialami para ibu hamil.
Perdarahan dikatakan normal jika hanya sebatas bercak.
Namun, Moms perlu waspada jika perdarahan disertai dengan sakit perut yang parah dan kram.
Perdarahan yang terjadi di awal trimester pertama disertai nyeri perut bisa menjadi tanda kehamilan ektopik.
Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi tertanam di tempat lain selain rahim.
Ini berbahaya karena dapat mengancam jiwa dan perdarahan hebat disertai kram juga bisa menjadi tanda keguguran di trimester pertama atau awal trimester kedua.
Memasuki trimester pertama kehamilan, hampir semua ibu hamil mengalami mual dan muntah.
Tetapi Moms perlu waspada apabila kondisi mual dan muntah semakin parah.
Apabila Moms mengalami mual parah dan terjadi secara terus menerus segera konsultasikan ke dokter atau bidan masing-masing.
Terutama mual dan muntah mengakibatkan Moms tidak bisa makan atau minum apa pun.
Mual dan muntah yang dibiarkan begitu saja dikhawatirkan menyebabkan Moms mengalami dehidrasi, kekurangan gizi, dan penurunan berat badan.
Baca Juga: Benarkah Potong Rambut Saat Hamil Berbahaya untuk Janin? Ini Jawabannya
Janin yang cukup bergerak merupakan pertanda janin tumbuh dan berkembang secara normal.
Janin kurang aktif bergerak bisa jadi tanda bahwa dia sedang tidur atau Moms tidak menyadari ia bergerak.
Tetapi jika janin kurang aktif atau bahkan berhenti bergerak harus mulai berhati-hati.
Janin yang diam dan tidak aktif seperti biasanya menandakan bayi kekurangan nutrisi atau oksigen.
Apabila gerakan janin kurang dari 10 kali dalam jangka waktu 2 jam, segera datang dan periksakan diri ke dokter kandungan.
Kontraksi ringan kerap dialami ibu hamil di trimester kedua atau ketiga.
Kontraksi akan semakin sering Moms rasakan saat mendekati hari perkiraan lahir (HPL).
Tetapi, kontraksi bisa menjadi tanda persalinan prematur.
Kontraksi sendiri tidak dapat diprediksi, tidak meningkat intensitasnya.
Jika Moms berada di trimester ketiga dan merasa mengalami kontraksi, segera periksakan diri ke dokter.
Apabila terlalu dini bagi bayi untuk dilahirkan, dokter mungkin menghentikan persalinan.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR