Nakita.id – Sayang banget banyak yang belum tahu, obat demam bayi ternyata bisa dengan cara rumahan.
Saat suhu tubuh Si Kecil tinggi, jangan dulu berikan obat demam bayi yang dijual di apotek, Moms.
Alangkah baiknya, Moms mencoba obat demam bayi dari bahan alami terlebih dahulu.
Pertama, obat demam bayi dari bahan alami lebih aman untuk anak.
Selain itu, anak yang usianya dibawah 1 tahun juga sebaiknya menghindari obat-obatan yang terbuat dari bahan kimia jika memang kondisi yang dialami masih tergolong ringan.
Berbicara soal demam, kebanyakan orangtua pasti khawatir jika suhu tubuh anak mendadak tinggi.
Namun, perlu Moms ketahui kalau ukuran suhu ternyata bukanlah indikator terbaik apakah demam pada anak harus dikhawatirkan atau tidak, lo.
Ya, sebagai orangtua, Moms perlu mengamati seberapa nyaman anak. Jika suhu tubuhnya masih terbilang rendah dan anak masih aktif, maka Moms mungkin tidak perlu melakukan apapun.
Tapi, tetap penting untuk memantau asupan makanan dan cairan, serta pola buang air kecil anak yang demam.
Selain itu, Moms juga bisa meredakan demam anak.
Namun, tak perlu memberikan obat apotek, Moms bisa melakukan beberapa cara alami ini untuk mengatasi demam pada bayi.
Baca Juga: Obat Bayi Perut Kembung dan Tanda-Tanda Perut Kembung pada Bayi
Melansir dari Parenting Firstcry, berikut ini beberapa obat demam bayi yang dilakukan dengan cara rumahan supaya suhu tubuh anak menurun.
Moms mungkin pernah mendengar dari orangtua atau mertua tentang khasiat bawang merah untuk demam.
Ya, bawang merah telah menjadi cara turun temurun untuk meredakan demam.
Namun, tahukah Moms, tak hanya menurunkan suhu tubuh, bawang merah ternyata juga mampu meredakan nyeri tubuh saat demam, lo.
Caranya cukup potong satu bawang bombay menjadi irisan tipis.
Kemudian, gosokkan 2 hingga 3 potong pada kaki anak selama beberapa menit.
Proses ini dapat diulang dua kali sehari untuk mengurangi demam.
Bukan tanpa alasan perpaduan lemon dan madu dapat menjadi obat demam, Moms.
Vitamin C dalam lemon dapat memperkuat kekebalan tubuh anak.
Sedangkan, madu memberi tubuh nutrisi.
Kombinasi keduanya akan efektif untuk menurunkan demam.
Cara menggunakannya tidak sulit kok, Moms.
Cukup tambahkan 1 sendok makan madu ke dalam 1 sendok makan jus lemon.
Campur dengan baik dan berikan pada Si Kecil.
Akan tetapi, cara ini hanya bisa dilakukan jika anak telah berusia lebih dari 1 tahun ya, Moms.
Seperti halnya lemon dan madu, minyak mustard dan bawang putih juga merupakan perpaduan yang efektif menurunkan demam.
Jika digabungkan, kedua bahan ini mampu melepaskan rasa sakit tubuh.
Tak berhenti sampai di situ, minyak mustard dan bawang putih juga dapat membantu berkeringat untuk mengeluarkan racun tubuh, lo.
Panaskan 2 sendok makan minyak mustard dan tambahkan 1 sendok makan pasta bawang putih ke dalamnya.
Biarkan campuran tidak terganggu selama 2 menit.
Oleskan campuran tersebut pada dada, kaki, telapak tangan, punggung, dan leher anak sebelum tidur sembari dipijat dengan lembut.
Ambil 3 sendok makan putih telur dan kocok dalam mangkuk kecil.
Baca Juga: Jangan Dulu Beli di Apotek, Inilah Pilihan Obat Ruam Wajah Bayi dengan Bahan Alami Ala Rumahan
Celupkan selembar kain bersih ke dalamnya.
Biarkan kain terendam selama satu menit dan kemudian tutupi kaki anak dengan kain tersebut.
Biarkan di kaki anak selama satu jam.
Ulangi proses tersebut untuk menurunkan demamnya secara efektif.
Karena adanya sifat antioksidan dan antibakteri, kismis efektif mengurangi demam dengan melawan infeksi.
Moms bisa merendam sekitar 25 kismis dalam cangkir air selama 1 jam.
Saat kismis menjadi lunak, hancurkan, dan saring cairannya.
Jus dari setengah jeruk nipis dapat ditambahkan ke cairan ini.
Beri makan anak dengan cairan ini dua kali sehari dan perhatikan demamnya akan turun.
Nah, itu dia Moms obat demam bayi dengan cara rumahan.
Selamat mencoba!
Baca Juga: 4 Rekomendasi Obat Pilek Tradisional Bayi yang Aman Digunakan, Salah Satunya Cukup Pakai Wortel
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR