Nakita.id - Hari Kesehatan Jiwa Sedunia diperingati pada tanggal 10 Oktober setiap tahunnya.
Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan mental.
Dalam perayaan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, organisasi kesehatan WHO juga mengambil peran untuk berkampanye.
Peringatan ini dilakukan pertama kali pada tahun 1992 atas inisiasi dari Sekjen, Richard Hunter.
Kesehatan mental memang sudah cukup lama menjadi pembahasan.
Berkaca dari sini, alangkah bijaknya jika Moms juga mulai mengedukasi si Kecil mengenai kesehatan mental.
Ini karena tidak hanya orang dewasa, tapi anak-anak juga berpotensi mengalami masalah kesehatan mental.
Masalah kesehatan mental pada anak pun tidak bisa dianggap sepele.
Ini karena jika tidak ditangani dengan baik, kesehatan mental anak bisa berpengaruh pada sosial hingga karakter anak.
Melansir dari Mayo Clinic, kenali apa saja masalah kesehatan mental yang sering dialami oleh anak.
Simak ulasan lengkapnya!
Baca Juga: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Ketahui Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak Sejak Dini, Moms!
1. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan pada anak bisa berwujud berbagai bentuk.
Mulai dari rasa takut, kekhawatiran, atau ketegangan tidak bisa ikut berbaur dengan anak lain.
Terutama jika anak sudah masuk lingkungan sekolah atau lingkungan sosial lain.
2. ADHD
Dibandingkan dengan anak-anak seusianya, si Kecil dengan ADHD lebih sulit mengendalikan perhatian.
Mereka juga cenderung bertindak impulsif, hiperaktif, atau kombinasi dari hal-hal tersebut.
3. ASD (Autism Spectrum Disorder)
ASD merupakan gangguan neurologi yang muncul di awal kehidupan anak.
Biasanya, gejala ASD muncul sebelum anak berumur 3 tahun.
Kondisi ini bisa ditandai dengan anak susah diajak berkomunikasi atau berinteraksi dengan yang lain.
4. Gangguan makan
Gangguan makan anak bisa disebabkan oleh faktor kesehatan mental.
Mereka mulai berpikir tentang bentuk tubuh yang dinilai ideal.
Anak mulai berpikir cara melakukan diet atau pola makan tidak sehat karena tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya.
5. Depresi
Depresi adalah perasaan sedih dan kehilangan yang berlarut-larut.
Kondisi ini bisa mengganggu fungsi mereka dalam sekolah dan berinteraksi dengan yang lain.
Kasus ekstrim depresi, anak akan mengalami mood swing, kondisi bipolar hingga melakukan perilaku membahayakan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR