Nakita.id - Penyakit kulit kering dan bersisik pada orangtua disebut dengan istilah Xerosis.
Kondisi ini ditandai dengan kulit kering dan kasar pada beberapa bagian tubuh.
Penyakit kulit ini memang rentan dialami oleh lansia.
Pada kondisi yang lebih parah, kulit terasa sangat kering, bersisik, sampai mengelupas.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang penyakit kulit kering dan bersisik atau xerosis pada orangtua.
Mengutip dari Healthline, xerosis berasal dari bahasa yunani xero yang artinya kering.
Xerosis paling banyak ditemukan pada kulit tangan dan kaki, betis, punggung tangan, samping tulang rusuk, dan pinggul bagian samping.
Kulit akan tampak kering dan pecah-pecah, apabila terjadi gesekan, kulit akan mengelupas dan muncul ruam merah.
Biasanya lansia di atas usia 65 tahun rentan terkena penyakit kulit ini.
Hal ini karena, seiring bertambahnya usia kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembapan akan berkurang sehingga kulit jadi sangat kering.
Namun, anak muda pun bisa mengalami xerosis, misalnya orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin.
Baca Juga: Simak Penyebab dan Cara Mengobati Penyakit Kulit Bentol dan Bernanah pada Bayi, Apakah Berbahaya?
Melansir dari Very Well Health, gejala xerosis meliputi:
- Kulit kering, kasar, dan bersisik, terutama pada lengan dan kaki
- Iritasi kulit yang ditandai dengan kemerahan
- Kulit pecah-pecah, mengelupas, dan mudah terluka.
- Gatal-gatal saat digaruk akan menimbulkan infeksi.
- Kulit terlihat pucat, kusam, dan berwarna keputihan
Dalam kasus yang lebih parah kita mungkin akan melihat garis tipis yang halus di permukaan kulit.
Kulit tampak putih, abu-abu, atau pucat, rasanya seperti kita bisa melihat "lapisan" kulit kering pada permukaan kulit normal.
Apabila tidak segera diobati xerosis dapat menyebabkan iritasi.
Retakan di kulit bisa menjadi dalam, dan bisa berdarah.
Kondisi ini bisa mendadak hilang dan muncul lagi, terutama saat pergantian musim bisa kambuh.
Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Risiko Ketombe, Penyakit Kulit Kepala yang Sering Dialami Banyak Orang
Melansir dari Healthline, berikut ini adalah penyebab xerosis secara umum:
- Terlalu sering mandi
- Mandi menggunakan air hangat setiap hari
- Menggunakan sabun mandi dengan bahan kimia tertentu, seperti pewangi
- Mengeringkan tubuh dengan handuk terlalu kasar
- Dehidrasi atau kurang minum air
- Sering terpapar sinar matahari
- Tinggal di daerah dengan kelembapan yang rendah
- Tinggal di daerah dengan cuaca yang dingin
Selain itu, ada juga beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan xerosis.
Diantaranya, mengalami dermatitis atopik, diabetes hipotiroidisme, down syndrome, penyakit hati, penyakit ginjal, malnutrisi, HIV/AIDS, dan limfoma.
Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Risiko Ketombe, Penyakit Kulit Kepala yang Sering Dialami Banyak Orang
Pertahankan kelembaban kulit dengan mengoleskan krim pelembab atau losion.
Oleskan di pagi hari, sebelum tidur, dan setelah mandi.
Pilih pelembap yang mengandung bahan seperti asam laktat, urea, ceramide, asam hialuronat, dan petroleum jelly seperti Vaseline atau Aquaphor.
Selain itu, gunakan humidifier di rumah untuk menambahkan kelembapan di udara.
Kurangi frekuensi mandi dan jangan terlalu sering mandi air hangat atau panas.
Hal ini karena bisa menghilangkan minyak alami pada kulit.
Pilih pembersih yang ringan, bebas busa dan pewangi.
Sebab produk beraroma tinggi dapat mengiritasi kulit.
Rawat kulit dengan lembut, jangan menggosok kulit terlalu keras dengan spons mandi, handuk, atau waslap kasar.
Jika kondisi tidak kunjung membaik dalam beberapa minggu, segera kunjungi dokter kulit.
Nah Moms, itulah beberapa fakta tentang penyakit kulit xerosis serta cara mengobatinya.
Simak 5 Destinasi Sejuk di Indonesia serta Rekomendasi Gaya agar Tetap Nyaman dan Hangat dari Uniqlo
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR