Nakita.id - Begini fase anak tantrum yang kerap kali terjadi pada anak-anak.
Melihat anak tantrum adalah kondisi yang paling tak menyenangkan bagi para orangtua.
Bagaimana tidak, sebab bukan hanya anak saja yang merasa frustasi terhadap apa yang dirasakan.
Orangtua yang melihat kondisi tersebut, bisa saja merasakan emosi yang sama dengan anaknya yang tantrum.
Perlu diketahui, tantrum adalah kondisi saat anak marah atau mengamuk.
Luapan emosi ini bisa terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi yang dirasakan Si Kecil, Moms.
Seperti misalnya lapar, lelah hingga tak mendapatkan apa yang diinginkannya.
Meskipun kerap membuat frustasi, tantrum sebenarnya bisa menjadi cara bagi Si Kecil untuk melatih emosinya dan tak menolak perasaan yang dirasakannya.
Tantrum pada anak sebenarnya tak hanya terjadi begitu saja, Moms.
Sebab, ada fase-fase tertentu yang biasanya akan terjadi pada anak tantrum.
Untuk mengetahui apa saja fase anak tantrum, Moms bisa simak penjelasan berikut ini seperti yang dilansir dari Huff Post.
Fase anak tantrum pertama yang pasti akan terjadi, yaitu adanya penolakan dari Si Kecil.
Yang dimaksud dengan penolakan disini adalah sikap penolakan Si Kecil terhadap hal-hal tertentu.
Contohnya seperti mengabaikan permintaan Moms, menatap hingga memberikan ekspresi kaget dan tidak percaya bahwa permintaan mereka telah ditolak.
Pada fase anak tantrum pertama ini, biasanya akan membuat Si Kecil sulit mendengarkan perkataan Moms kepadanya.
Daripada mendengarkan, di tahap ini Si Kecil lebih suka menghindari Moms.
Kalau Si Kecil sudah bersikap seperti ini, Moms juga tak boleh terpancing emosi, ya.
Lebih baik mengerti perasaannya dan biarkan Si Kecil merasa tenang lebih dulu.
Emosi marah akan dirasakan Si Kecil karena merasa sikapnya terus-terusan dikoreksi oleh Moms.
Kemarahan ini biasanya akan terjadi dalam bentuk serangan verbal Moms.
Contohnya seperti melemparkan barang, berteriak hingga menangis.
Bahkan, kemarahan ini nantinya akan membuat Si Kecil berguling di tanah sekaligus mengayunkan tangan dan kakinya, agar bisa melupakan emosi kemarahannya terhadap Moms.
Baca Juga: Kenali 4 Jenis Tantrum pada Anak Agar Dapat Memahami Cara Penanganannya yang Tepat
Saat tantrum, biasanya akan terjadi proses negoisasi atau tawar menawar terhadap Si Kecil dengan Moms.
Dalam tahap ini, Moms juga harus cerdik dan cerdas dalam mencerna permintaan Si Kecil.
Sebab biasanya di tahap tawar menawar ini, Si Kecil akan berjanji untuk menuruti permintaan Moms, dengan syarat keinginannya harus terpenuhi.
Tawar menawar ini biasanya akan terjadi selama beberapa menit.
Sampai akhirnya, nanti Si Kecil mulai menyadari tawar menawar ini tidak akan berhasil untuk mewujudkan keinginannya.
Di tahap depresi, air mata akan menjadi senjata utama Si Kecil agar keinginannya bisa terpenuhi.
Jika Si Kecil sudah mengeluarkan senjata ini, pastikan Moms jangan tergoda dan menyerah dalam menghadapinya, ya.
Pada akhirnya, Si Kecil akan masuk dalam tahap penerimaan.
Bila tahapan ini sudah terjadi, itu tanda Si Kecil menyerah dengan keingnannya yang tak bisa terpenuhi.
Setelah mengeluarkan segala emosinya, pada akhirnya ia akan kelelahan untuk merebut perhatian Moms.
Itulah penjelasan mengenai fase anak tantrum yang biasanya akan terjadi.
Baca Juga: Jangan Stres Dulu! Kenali Penyebab Anak Sering Tantrum yang Moms Harus Ketahui
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR