Nakita.id - Seringkali kita menganggap bahwa vaksin dan imunisasi sama alias tidak ada bedanya.
Sebab banyak yang berpikir tujuannya sama saja, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Nah, jangan sampai Moms tidak tahu perbedaannya saat membawa anak ke posyandu.
dr. Rinda Martanti Riswandi, BMed.Sci, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit YPK Mandiri menjelaskan apa perbedaan vaksin dan imunisasi.
"Istilah-istilah tentang vaksinasi dan imunisasi untuk masyarakat awam, mereka berpikirnya sama, tapi sebenarnya ada perbedaannya," katanya saat diwawancarai oleh Nakita.id.
"Imunisasi adalah proses pembentukan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit," kata dr. Rinda.
Dijelaskan olehnya, imunisasi sendiri dibagi dua jenis, ada imunisasi pasif dan aktif.
"Imunisasi yang aktif atau disebut juga vaksinasi adalah pemberian secara langsung antigen suatu penyakit ke tubuh manusia," kata dr. Rinda.
"Sehingga tubuh manusia dipicu untuk membuat respon kekebalan terhadap suatu penyakit tersebut, jadi spesifik," lanjutnya.
dr. Rinda mengatakan, pemberiannya sendiri bisa berupa suntikan atau oral.
"Kita memberikan suatu partikel dari virus atau bakteri atau mikroba," katanya.
Baca Juga: Daftar Imunisasi Gratis Untuk Anak di Puskesmas, Catat Ya Moms!
Sementara itu, apa yang dimaksud dengan imunisasi pasif?
"Imunisasi pasif pemberian pembentukan kekebalannya bisa langsung ditransfer, ada yang spesifik dan non spesifik," kata dr. Rinda.
"Kalau non spesifik, seperti ibu melahirkan bayi, secara otomatis mentransfer antibodi ibu ke bayi yang makin lama akan menghilang," jelasnya.
"Juga kalau ibu menyusui bayi artinya memberikan imunisasi secara non spesifik juga," sambungnya.
Sementara itu yang spesifik, dr. Rinda menyebutkan contohnya bayi yang kekurangan atau defisiensi imunoglobulin.
Artinya kekebalannya kurang terhadap suatu penyakit tertentu.
"Misalnya ibunya melahirkan dengan hepatitis B, bayinya juga dapat terjangkit," kata dr. Rinda.
"Sehingga kita harus memberikan kekebalan tambahan atau imunoglobulin yang spesifik untuk hepatitis B tersebut," lanjutnya.
Nah, Moms itulah perbedaan imunisasi dan vaksinasi.
"Pada dasarnya vaksinasi adalah bagian dari imunisasi aktif," kata dr. Rinda.
Baca Juga: Vaksin PCV Diberikan Gratis untuk Seluruh Anak Indonesia, Simak Jadwal Vaksin PCV di Puskesmas
dr. Rinda kemudian menjelaskan kenapa anak harus diimunisasi dan divaksinasi, apa saja manfaatnya untuk anak?
"Vaksinasi adalah pemberian kekebalan secara spesifik, misalnya penyakit hepatitis B maka vaksinnya harus hepatitis B," katanya.
"Sedangkan kalau imunisasi banyak jenisnya, secara pasif mulai dari kesehatan ibu selama kehamilan akan menentukan kekebalan bayinya, lalu nutrisi dari menyusui, dan lingkungan," jelasnya.
dr. Rinda menambahkan apalagi manfaat vaksin banyak bisa secara individual, sosial, maupun epidemiologi.
Secara individual dan sosial, vaksin bisa membuat anak memiliki respon tubuh yang baik.
"Jadi ketika ada penularan maka respon kekebalannya membuat tubuhnya kuat sehingga dia tidak sakit," kata dr. Rinda.
"Disitu anak dapat memutus rantai penularan, karena dia tidak akan menularkan lagi ke anak lain," lanjutnya.
Kemudian ia menjelaskan, berapa cakupan persentasi imunisasi yang benar-benar dapat mencegah 100% penularan penyakit.
"Kalau dilihat dalam data studi bisa sekitar 90%, jadi 10% anak yang tidak divaksin dapat terlindungi," jelas dr. Rinda.
"Sementara secara epidemiologi dapat menurunkan angka kematian, kesakitan, beban rumah sakit menurun, tumbuh kembang anak lebih baik, status gizi juga bagus," ujarnya lagi.
Kesimpulannya baik vaksinasi dan imunisasi sama-sama penting dan diperlukan anak untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya.
Baca Juga: Seputar Imunisasi Polio pada Anak, Manfaat dan Jadwal Pemberiannya
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR