Bayi prematur bisa berisiko belum sepenuhnya berkembang sehingga bisa berisiko terkena penyakit komplikasi.
Apnea prematuritas merupakan kondisi saat bayi alami jeda sementara dalam bernapas saat tidur.
Ini merupakan kondisi serius yang harus diwaspadai.
Bila bayi melakukan jeda napas yang terlalu lama, bisa berakibat fatal untuk keselamatan bayi.
Ini merupakan kondisi saat paru-paru kurang berkembang.
Displasia bronkopulmonalis bisa menyebabkan gejala berupa gangguan pernapasan setelah lahir.
Kondisi ini bisa berlanjut selama lebih dari satu bulan setelah kelahiran.
Paru-paru yang kurang berkembang saat lahir rentan mengalami peradangan.
Bahkan, bisa menyebabkan jaringan parut di paru-paru.
Ini merupakan kondisi pendarahan di otak yang dialami Sebagian bayi prematur.
Bayi yang dilahirkan sebelum minggu ke-32 kehamilan berisiko tinggi alami pendarahan di otak.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR