Nakita.id - Apa saja metode sunat yang ada di Indonesia? Simak selengkapnya di sini sebelum mengantarkan anak laki-laki sunat.
Para orangtua yang memiliki anak laki-laki perlu mengetahui cara sunat anak tidak sakit. Kini, semakin canggihnya teknologi membuat proses sunat anak tidak sakit lagi.
Namun ada beberapa metode sunat tidak sakit yang harus orangtua pilih salah satu.
Seiring dengan perkembangan jaman, sunat tidak lagi hanya ada dengan cara pembedahan.
Saat ini ada banyak cara untuk sunat.
Tapi di Indonesia yang direkomendasikan adalah 3 metode ini:
Metode sunat yang minim rasa sakit adalah dengan metode klem atau cincin.
Seperti namanya, proses sunat menggunakan cincin atau klem.
Cincin atau klem tersebut berfungsi untuk menahan aliran darah ke arah preputium.
Ini menyebabkan preputium alami kematian karena kekurangan darah.
Nantinya, preputium akan lepas dengan sendirinya.
Cara sunat dengan cincin atau klem yaitu dengan memasang klem ke bagian batang penis.
Ukuran diameter maksimal klem mencapai 3 hingga 4 cm.
Keuntungan dari metode ini adalah tidak memerlukan banyak jahitan.
Sehingga sangat meminimalisir rasa sakit.
Bahkan, anak yang selesai melakukan sunat pakai metode klem bida langsung mengenakan celana.
Karena rasa sakit hampir tidak dirasakan, anak bisa jalan-jalan beberapa saat setelah sunat.
Melansir Tribunnews, proses sunat dengan metode klem tersebut hanya butuh waktu singkat, sekitar 10 menit.
Proses pembiusan juga tidak menggunakan jarum suntik.
Melainkan menggunakan alat serupa tekanan udara.
Dengan metode pembiusan tersebut bisa mengurangi rasa sakit yang cukup signifikan dibandingkan menggunakan jarum suntik.
Selain itu, efek biusnya lebih cepat terasa.
Baca Juga: Sunat Bayi Perempuan Perlu atau Tidak Ya? Cari Tahu Selengkapnya di Sini!
Kelemahan dari metode sunat klem adalah harganya yang cukup mahal bagi sebagian orang.
Untuk melakukan sunat dengan metode klem, orangtua harus menyiapkan dana sekitar Rp1.900.000 hingga Rp2.600.000.
Cara kerja dari metode ini adalah dengan langsung memotong preputium menggunakan pemanas elektrik yang ditembakkan ke arah preputium.
Kelebihan dari metode ini terletak pada waktu pengerjaan yang lebih cepat, selain itu tekniknya yang sederhana tanpa memerlukan banyak jahitan, sehingga proses penyembuhan pun lebih singkat.
Namun, penggunaan metode ini dapat menyebabkan luka bakar pada saat sirkumsisi dan berisiko menimbulkan pendarahan kecil.
Karenanya metode ini walau direkomendasikan, baiknya dihindari.
Metode ini dilakukan dengan cara memotong kulit yang menutupi glans penis atau preputium atau kulup, kemudian dijahit.
Pemotongan kulit dilakukan menggunakan gunting atau pisau bedah.
Kelebihan dari metode ini adalah minimnya risiko dan dapat dilakukan untuk pasien segala usia.
Kekurangannya adalah pasien membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pemulihan.
Metode ini masih cukup populer dan banyak digunakan, karena dianggap paling aman jika dikerjakan sesuai dengan panduan dan kaidah kedokteran.
Baca Juga: Terbaru! Segini Biaya Sunat Bayi Perempuan di Bidan, Boleh Dipersiapkan Ya Moms!
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR