Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai sindrom aspirasi mekonium atau Meconium Aspiration Syndrome (MAS).
Dikutip dari laman resmi Kementrian Kesehatan RI, sindrom ini terjadi ketika bayi baru lahir mengalami kesulitan bernapas karena mekonium masuk ke paru-paru.
Mekonium sendiri adalah feses pertama yang seharusnya dikeluarkan bayi beberapa saat setelah dilahirkan.
Mekonium biasanya berwarna hijau tua bertekstur kental dan pekat.
Bila mekonium keluar ketika bayi masih berada dalam kandungan kemudian bercampur dengan air ketuban, maka akan tertelan oleh bayi dan menimbulkan bahaya.
Air ketuban berwarna hijau kental yang mengandung mekonium akan mempersulit pernapasan karena dapat mengiritasi saluran udara dan melukai jaringan paru-paru.
Selain itu, mekonium yang tertelan bayi juga akan memblokir surfaktan, zat lemak yang membantu membuka paru-paru setelah lahir.
"Akibatnya ketika lahir bayi tidak menangis, infeksi pada paru-paru bayi ini akan menyebabkan bayi membutuhkan alat bantu napas seperti ventilator, yang mana biasanya juga akan membutuhkan perawatan di NICU sementara waktu," jelas dr. Tria.
Selain stres, keluarnya mekonium di dalam kandungan juga dapat disebabkan beberapa faktor risiko.
Dikutip dari Kidshealth, berikut adalah faktor risiko penyebab bayi mengeluarkan menkonium sebelum lahir:
- Proses persalinan yang lama atau sulit,
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR