Nakita.id - Banyak yang penasaran mengenai terapi bekam.
Terapi bekam merupakan salah satu teknik pengobatan yang mengandalkan hisapan atau tarikan dari kulit.
Alat yang digunakan berbentuk seperti cangkir atau mangkuk dari bambu, keramik, silikon, logam, atau plastik.
Melansir Style Craze, pertama kali terapi bekam pada manusia menggunakan tanduk hewan.
Ada dua jenis terapi bekam yang kini digunakan masyarakat.
Yaitu terapi bekam basah dan bekam kering.
Pada bekam kering, praktisi medis memanaskan cangkir dengan api dan menempatkannya ke area kulit untuk menciptakan ruang hampa.
Akan terjadi penarikan kulit ke atas sehingga meningkatkan aliran darah.
Selain memanaskan cangkir, teknik bekam juga bisa dengan menggunakan alat bekam modern yang berupa cup dan alat hisap.
Pada bekam kering, sama sekali tidak ada darah yang keluar.
Sedangkan pada bekam basah, dilakukan sayatam ringan di area tubuh yang akan dibekam.
Baca Juga: Apa Saja Manfaat Terapi Bekam? Ini Penjelasannya Lengkap dengan Teknik Terapi
Lalu dilakukan bekam pada area yang sudah ditusuk atau disayat.
Sehingga bisa menyebabkan darah keluar.
Praktisi percaya bahwa metode bekam basah bisa mengeluarkan racun dan zat berbahaya dari tubuh.
Bagi Moms yang ingin bekam perlu mengetahui beberapa kemungkinan efek samping yang timbul.
Berikut efek samping terapi bekam yang bisa timbul:
- Memar, bekas luka, dan nyeri di area yang dibekam
- Anemia
- Mual hingga pusing
- Kemungkinan terbakar bila menggunakan cangkir yang dibakar
- Kemungkinan infeksi di tempat sayatan
Efek samping tersbeut bisa diminimalkan dengan menjaga kebersihan alat serta keprofesionalitas praktisi bekam.
Baca Juga: Catat Waktu Bekam yang Baik dan Sederet Hal yang Perlu Diketahui dari Terapi yang Dianjurkan Ini
Beberapa masalah kesehatan yang bisa diatasi dengan bekam diantaranya sebagai berikut.
Terapi bekam bisa membantu menjaga kestabilan darah. Pengidap hipertensi bisa diatasi masalahnya dengan cara dibekam.
Penelitian menemukan bahwa terapi bekam basah bisa mengurangi tingkat tekanan darah pada pasien hipertensi.
Penelitian menemukan bahwa bekam bisa mengurangi peradangan dan nyeri lutut akibat rheumatoid arthritis atau osteoarthritis.
Carpal tunnel syndrome merupakan kondisi saraf yang menyebabkan kesemutan di lengan.
Penelitian di tahun 2019 menemukan bahwa terapi bekam efektif mengurangi keparahan gejala.
Terapi bekam mungkin efektif dalam mengelola fibromyalgia, suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri muskuloskeletal yang meluas dan kelelahan.
Sebuah penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh terapi bekam terhadap gejala dan kualitas hidup pasien fibromyalgia.
Terapi bekam kering diketahui efektif meredakan nyeri punggung bawah.
Selain itu, bekam juga bisa mengatasi masalah nyeri leher, migrain, hingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Itulah dia Moms penjelasan mengenai efek samping dan penjelasan lengkap mengenai terapi bekam.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR