Nakita.id - Menjadi orang rtua baru pasti banyak hal yang dipelajari dan diketahui.
Termasuk bagaimana perilaku bayi yang baru lahir.
Banyak Moms masih bingung karena proses belajar mengasuh dan merawat bayi.
Sehingga tak jarang Moms tidak mengetahui dan kaget apa saja perilaku bayi saat baru lahir.
Bayi yang baru lahir tentu memiliki kemampuan khas yang membedakannya dari bayi yang lebih besar atau anak-anak di atasnya.
Namun ada beberapa perilaku ciri khas bayi yang dilakukan semua bayi.
Mengutip dari Tabloid Nakita, berikut adalah 8 perilaku bayi baru lahir yang perlu diketahui.
Sudah jadi hal lumrah jika bayi baru lahir sering menangis.
Bahkan saat bayi lahir di dunia, ia akan otomatis menangis agar membuat paru-parunya berfungsi dan menghirup udara bebas untuk yang pertama kali.
Selain itu, menangis juga merupakan reaksi dari perubahan yang dialami bayi.
Di kandungan, ia merasakan kehangatan dan kenyamanan sehingga merasa terlindungi. Suasana di rahim pun gelap. Sebaliknya begitu lahir, ia merasakan udara luar yang dingin dan melihat terangnya cahaya. Perubahan ini disikapinya dengan menangis.
Baca Juga: Rekomendasi Skincare Bayi Baru Lahir, Terbaik dan Aman Digunakan! Harganya Mulai dari Rp18 Ribuan
Itulah mengapa, bayi yang tak segera menangis sesaat setelah dilahirkan berarti mengalami ketidaknormalan karena biasanya ia mengalami asfiksia (kekurangan asupan oksigen).
Jika tak diatasi segera, kekurangan oksigen ini berdampak kerusakan pada otak.
Di rumah, tangisan bayi juga memiliki manfaat, antara lain mengaktifkan anggota geraknya.
Bayi yang sehat akan menangis dengan suara keras, bukan merintih atau melengking dan jika suara tangisannya merintih/melengking, bisa jadi ada hal luar biasa atau sakit yang dirasakan bayi.
Oleh karena itu, menangis pun merupakan ungkapan ekspresi bagi bayi misalnya, untuk mengungkapkan rasa lapar atau ketidaknyamanan lantaran popoknya basah.
Kebiasaan lainnya pada bayi yaitu sering melihat ke arah atas.
Ini ternyata karena karena reaksi terhadap sinar yang membuat matanya bergerak untuk mengenal dan menyukai benda berwarna terang.
Akan tetapi meski begitu, bayi lebih tertarik memperhatikan wajah-wajah baru di sekitarnya, terutama wajah orang tuanya.
Bersin pada bayi merupakan pertanda bahwa ia ingin mengeluarkan sesuatu atau kotoran dari hidungnya.
Lagi pula hidung bayi itu sensitif; dengan bersin, lubang hidungnya dibersihkan, sehingga bersin merupakan reaksi pertahanan tubuh bayi.
Selain itu, bersin bisa terjadi kala ia terekspos udara dingin, sehingga tak selalu merupakan gejala flu, kecuali jika terjadi setiap jam.
Baca Juga: Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Aman Agar Tidak Bingung Puting
Oleh karena itulah, untuk menghindarinya dari sakit, jangan sering-sering menciumi bayi. Bila di rumah ada orang dewasa yang sedang sakit, sebaiknya tak mencium bayi dan harus menggunakan masker penutup hidung serta mulut.
Saat posisinya telentang, biasanya siku dan lutut baui akan menekuk.
Perilaku tersebut merupakan bawaan sejak di kandungan di mana mereka meringkuk di dalam kandungan.
Sehingga Moms tak perlu panik dan membedong terlalu kencang agar tubuh bayi lurus.
Posisi anggota gerak bayi normal ini disebut fleksi. Biasanya, setelah usia 5-6 bulan, posisi tidurnya mulai lurus.
Namun bila tubuhnya menekuk berlebihan, tampak kaku atau tak relaks, hal yang tidak normal ini disebut spastis.
Sebaliknya ada juga ketidaknormalan yang disebut ekstensi, yaitu dari awal, anggota tubuhnya sudah dalam posisi lurus dan kaku. Penyebab keduanya adalah gangguan pada sistem saraf.
Berbeda dengan anak-anak atau orang dewasa, bayi yang baru lahir bisa tidur sampai 18 jam dan hanya bangun untuk minum saja.
Oleh sebab itu, pastikan bayi dalam keadaan kenyang, tidak basah, dan selalu hangat agar tidurnya tidak gelisah.
Secara perlahan, makin bertambah usianya, maka kebutuhan waktu tidurnya pun akan berkurang.
Namun, ada juga bayi-bayi berpembawaan susah tidur dan rewel katena bisa jadi ada sesuatu yang dirasanya tak menyenangkan atau ia sakit.
Baca Juga: Pilihan Sabun Bayi yang Aman Digunakan untuk Bayi Baru Lahir
Dalam kondisi yang lebih ekstrem, bisa saja bayi tak mau tidur sehingga ia sangat aktif, bertemperamen tinggi, dan gampang mengamuk.
Untuk menanganinya tentu saja harus dibantu dokter.
Bayi yang sesekali menguap bisa jadi pertanda mengantuk, tetapi jika sering menguap, bisa jadi termasuk dalam salah satu sindrom keracunan obat-obatan, misal, dari ibu yang pecandu narkotika.
Jika kondisi tersebut terjadi, maka harus ditangani dokter untuk pengobatannya.
Bayi yang menggeliat ternyata sebagai upaya menggerakkan otot-ototnya dan bayi baru lahir cukup sering melakukan hal ini.
Hal ini normal, karena ia belum bisa tengkurap atau membalikkan badannya, maka gerakannya hanya sebatas menggeliat.
Lagi pula, bayi memang harus banyak bergerak karena sejak di kandungan saja, bayi sering menendang-nendang. Justru jika bayi diam saja, harus dicurigai, berarti ada sesuatu yang tidak beres.
Orang zaman dulu percaya jika bayi tersenyum berarti ia melakukannya untuk malaikat atau saudaranya.
Sebenarnya, senyumnya itu tak berarti apa-apa, hanya sekadar gerakan otot-otot wajahnya. Apalagi bayi belum bisa melihat dengan jelas, masih berupa bayangan saja.
Barulah di usia 2-3 bulan, ia bisa tersenyum dalam arti sebenarnya, disebut senyum sosial atau pergaulan.
Jika ada orang yang mengajaknya bermain atau ngobrol, ia pasti akan tersenyum.
Baca Juga: Penanganan yang Tepat dan Pemberian Obat Demam Bayi Baru Lahir
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR